Festival Film Dokumenter 2020

Pada kesempatan tahun ini, kami memutuskan untuk tetap menyelenggarakan Festival Film Dokumenter dalam rangka memenuhi komitmen kami terhadap ketersediaan akses dan menumbuhkan ruang interaksi antara masyarakat dengan film dokumenter. Berbekal kesadaraan mendukung dinamika ekosistem perfilman dokumenter Indonesia, penyelenggaraan yang ke 19 ini merupakan peran yang kami ambil untuk mendukung upaya pengembangan film dokumenter di Indonesia, baik secara kualitas mau pun kuantitas.

Festival hadir sebagai titik temu bagi pembuat film dokumenter terhadap publiknya, titik temu bagi karya film dokumenter terhadap tawaran kerangka kurasi festivalnya. Sekaligus, menjadi ruang apresiasi dan ruang berjejaring pelaku hulu-hilir perfilman dokumenter, baik skala nasional maupun internasional. Titik temu dan ruang jejaring ini mewujud pada program kami, yakni Kompetisi, Perspektif, Retrospektif, dan Lanskap. Dalam tingkatan tertentu, program tersebut juga disengajakan untuk menilik perkembangan bentuk film dokumenter yang terus bergerak, sekaligus menjangkau sebaran isu sosial yang terekam melalui film.

Selain platform pemutaran, Festival Film Dokumenter tahun 2020 juga menghadirkan ruang edukatif-interaktif yang memuat agenda produksi pengetahuan. Agenda tersebut meliputi pembahasan wacana dalam skena pengetahuan perfilman dokumenter, kelas praktik kreatif produksi film, serta telaah distribusi film dan media tonton hari ini yang disajikan melalui program DOC Talk.

Melalui program Lokakarya Kritik Film, kami turut membuka ruang tumbuh bagi literasi media di masyarakat dalam pembacaan sebuah karya film. Lokakarya ini digagas tidak dengan intensi sesumbar melahirkan kritikus film, melainkan lebih kepada pengembangan kapasitas pesertanya dalam budaya berpikir kritis, untuk mendekatkan film sebagai teks kajian maupun sebagai medium komunikasi.

Program The Feelings of Reality juga turut melengkapi gelaran festival dengan menghadirkan film-film yang berbasis virtual reality. Sebagai salah satu upaya kami menjelajah medium dokumenter di Indonesia dengan tujuan utamanya menumbuhkan kesadaran kita pada isu keberbedaan yang rentan.

Kondisi pandemi menantang kami untuk menyiasati batasan pertemuan ruang publik secara fisik. Strategi kreatif yang kami tempuh salah satunya dengan menghadirkan website sebagai destinasi festival. Kami mengoptimalkan beberapa platform daring dalam menyajikan program-program yang ada di festival. Momentum ini tidak kami maknai secara pesimistis, justru sebuah kesempatan baru dalam menjangkau publik yang lebih luas tanpa sekat geografis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas dukungan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelenggarakan Festival Film Dokumenter tahun 2020. Kami juga turut mengucapkan terima kasih kepada Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kedai Kebun Forum, dan Cinema Poetica atas kerja samanya. Juga, terutama kepada teman-teman sekalian yang selalu menyaksikan dan mengikuti semua program yang berlangsung di Festival Film Dokumenter.

Anita Reza Zein