Laporan Penyelenggaraan Festival Film Dokumenter 2024 

— Berita
FFD 2024

Festival Film Dokumenter (FFD) 2024 telah selesai dilaksanakan. Rangkaian edisi ke-23 FFD secara langsung digelar pada 1–9 Desember 2024 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan Institut Français Indonesia (IFI) Yogyakarta. FFD 2024 dibuka dengan penyelenggaraan Prafestival Le Mois du Film Documentaire yang merupakan kolaborasi bersama Institut Français Indonesia (IFI) Yogyakarta. Tahun ini, FFD mempresentasikan 67 film dari 32 negara yang terbagi dalam 9 program. Program tematik FFD, Perspektif, menawarkan pembacaan mengenai gerakan Sinema Ketiga yang berorientasi revolusioner dengan pendekatan estetika dan politik yang sensitif dengan situasi dunia ketiga.

Penjaringan dan pendaftaran film dibuka sejak 1 Maret–20 Juli 2024 melalui laman web resmi FFD (d/a ffd.or.id). Total 316 film dari 67 negara produksi tercatat sebagai pendaftar. Negara produksi film pendaftar tahun ini tercatat mengalami peningkatan dari tahun lalu sebanyak 55 negara produksi. Film pendaftar dari negara produksi terbanyak antara lain Indonesia (92 film), Prancis (22 film), Jerman (21 film), Spanyol (21 film), Argentina (18 film), India (18 film), Polandia (14 film), Brasil (12 film), dan Italia (10 film).

Pada penyelenggaraan FFD 2024, terdapat sebanyak 92 film produksi (atau yang terdaftar sebagai koproduksi) Indonesia yang berasal dari 19 provinsi. Provinsi terdaftar terbanyak dalam pendaftaran tersebut antara lain DI Yogyakarta dan Bali (21 film), DKI Jakarta (16 film), Jawa Tengah dan Jawa Barat (13 film), Jawa Timur (8 film), dan Nusa Tenggara Timur (4 film). Adapun sebaran produksi provinsi lain antara lain termasuk Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua Barat, dan Sumatra Barat.

Dari 316 film terdaftar, sebanyak 164 film merupakan dokumenter panjang dan 152 merupakan dokumenter pendek. Sedangkan dari 92 film produksi Indonesia terdaftar, 11 film merupakan dokumenter panjang dan 81 film merupakan dokumenter pendek. Adapun yang dimaksud dengan dokumenter pendek dalam hal ini adalah film yang diproduksi dengan durasi kurang dari sama dengan 40 menit. Sedangkan dokumenter panjang merupakan film yang diproduksi dengan durasi lebih dari 40 menit.

Sebanyak 133 film didaftarkan dalam kategori Kompetisi Panjang Internasional dan 8 film dalam kategori Kompetisi Panjang Indonesia. Pada kategori kompetisi lainnya, sebanyak 62 film didaftarkan pada Kompetisi Pendek dan 15 film pada Kompetisi Pelajar. Penyelenggaraan FFD 2024 merupakan tahun terakhir Kompetisi Pendek menjadi kategori kompetisi yang berhak diikuti oleh film dengan status produksi/koproduksi Indonesia. Selain program kompetisi, FFD juga membuka pendaftaran film untuk program nonkompetisi yang diseleksi berdasarkan tema/narasi yang dirancang oleh pengelola program. Tahun ini, sebanyak 98 film didaftarkan pada program nonkompetisi.

Berdasarkan seluruh film yang didaftarkan di FFD 2024, terdapat 23 film yang selesai diproduksi pada tahun 2022, 117 film yang selesai diproduksi pada tahun 2023, dan 176 film selesai diproduksi pada tahun 2024. Sedangkan dari total 92 film produksi Indonesia yang didaftarkan, sebanyak 4 film selesai diproduksi pada tahun 2022, 24 film selesai diproduksi pada tahun 2023, dan 65 film selesai diproduksi pada tahun 2024.

Film yang didaftarkan kemudian melalui tahap praseleksi yang dilakukan oleh tim program FFD 2024 untuk kemudian dilanjutkan dengan proses seleksi oleh komite seleksi. Komite seleksi terdiri dari 3 orang dalam masing-masing kategori yang memiliki latar belakang sebagai praktisi film, pengamat film, pengelola program festival, dan akademisi. Jajaran film yang lolos seleksi dikategorikan dalam program kompetisi dan nonkompetisi dengan sebaran sebagai berikut: Kompetisi Panjang Internasional terdiri dari 10 film, Kompetisi Panjang Indonesia terdiri dari 4 film, Kompetisi Pendek terdiri dari 5 film, Kompetisi Pelajar terdiri dari 5 film, Perspektif terdiri dari 3 film, Retrospektif terdiri dari 3 film, Spektrum terdiri dari 7 film, Docs Docs: Short! (terbagi dalam 2 seri) terdiri dari 9 film, Utopia/Dystopia terdiri dari 6 film, Lanskap (terdiri dari 4 seri) terdiri dari 12 film, dan Ekshibisi terdiri dari 4 karya. Selain itu, FFD 2024 menayangkan 4 film dalam program prafestival Le Mois du Film Documentaire. Baca liputan penerima anugerah program kompetisi FFD 2024 di sini.

Sebanyak 67 film dari 32 negara produksi ditayangkan di FFD 2024 dalam 62 slot pemutaran selama 8 hari termasuk pemutaran film dalam rangkaian prafestival dan diskusi, tidak termasuk slot program seremonial (pembukaan, penutupan, dan penganugerahan) dan ekshibisi. Rangkaian slot pemutaran tersebut juga termasuk pemutaran film yang dilakukan secara berulang pada program tertentu. Terdapat satu slot pemutaran yang berisi satu film yang batal putar karena terkendala isu teknis ruang yang tidak memungkinkan untuk memutar film. Dalam rangkaian pemutaran selama festival, terdapat 19 sesi tanya jawab yang dihadiri oleh pembuat film dan/atau perwakilan film yang ditayangkan. Sesi ini dipandu oleh pengelola program dan komite seleksi yang hadir saat festival berlangsung. Liputan sesi tanya jawab dapat diakses di sini.

Sebanyak 4.367 pengunjung dari berbagai demografi hadir selama penyelenggaraan FFD 2024. Total pengunjung dihitung berdasarkan kehadirannya sebagai penonton film, peserta DOC Talk, pengunjung ekshibisi, dan pengunjung acara seremonial. Dari total tersebut, sebanyak 2.134 pengunjung berasal dari Indonesia. Adapun pengunjung dari negara selain Indonesia meliputi Prancis, Thailand, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Jepang, Angola, Ghana, Iran, Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam, Afghanistan, Australia, Bhutan, China, Kongo, Kepulauan Cook, Fiji, Norwegia, Palestina, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, Turki, Inggris, dan Yaman.

Sebanyak 1.324 pengunjung FFD 2024 berasal dari DI Yogyakarta, 295 pengunjung berasal dari Jawa Tengah, 100 pengunjung berasal dari Jawa Timur, 90 pengunjung berasal dari DKI Jakarta, 79 pengunjung berasal dari Jawa Barat, dan 20 pengunjung berasal dari Banten. Sebaran asal provinsi lain pengunjung Indonesia FFD 2024 antara lain Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Riau, Jambi, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Maluku, Papua, Papua Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Dari total tersebut, terdapat 5 kelompok usia pengunjung FFD 2024. Sebaran pengunjung berdasarkan kelompok usia tersebut yaitu 90 pengunjung dalam kelompok usia 10–17 tahun, 1.397 pengunjung dalam kelompok usia 18–25 tahun, 535 pengunjung dalam kelompok usia 26–40 tahun, 129 pengunjung dalam kelompok usia 41–60 Tahun, dan 17 pengunjung dalam kelompok usia >61 tahun. Selama penyelenggaraan FFD 2024, sebanyak 1.065 pengunjung merupakan laki-laki, 1.023 pengunjung merupakan perempuan, 38 pengunjung merupakan nonbiner, 5 pengunjung merupakan transgender, dan 37 pengunjung mengisi dengan kategori lainnya.

Berdasarkan data registrasi pengunjung, terdapat 7 kelompok utama latar belakang bidang profesi pengunjung FFD 2024. Sebanyak 1.044 pengunjung berprofesi dalam bidang edukasi (meliputi pelajar, mahasiswa, dan pengajar), 305 pengunjung berprofesi sebagai praktisi seni dan budaya, 194 pengunjung merupakan praktisi bidang produksi dan distribusi film, 99 pengunjung merupakan praktisi bidang festival, pendanaan, dan pasar film, 84 pengunjung merupakan praktisi bidang penyiaran dan media, 83 pengunjung merupakan praktisi dalam bidang nonprofit, 30 pengunjung merupakan praktisi dalam bidang pemerintahan, dan 328 pengunjung mengisi dalam kategori lainnya. Adapun kategori lainnya meliputi pekerja lepas, ibu rumah tangga, penyelenggara dan manajemen acara, karyawan swasta, pekerja medis, pekerja agrikultur, dan konsultan.

FFD 2024 diselenggarakan oleh 140 panitia yang terdiri dari 48 personalia, 78 volunter, 12 komite seleksi, dan 2 seniman kolaborator. Penjaringan volunter dilaksanakan secara terbuka melalui laman Jotform FFD (d/a s.id/volunter-ffd) dan dibuka sejak 23–27 September 2024. Sebanyak 467 orang mendaftar sebagai volunter yang kemudian mengikuti dua tahap seleksi (administrasi dan wawancara). Wawancara dilakukan oleh koordinator dan manajer terlibat di setiap divisi yang dipilih oleh calon volunter. Dari 78 volunter yang terlibat, 43 volunter merupakan perempuan, 34 volunter merupakan laki-laki, 1 volunter merupakan nonbiner.

Berdasarkan data pendaftaran, sebanyak 74 volunter berada dalam kelompok usia 18–24 tahun, 3 volunter dalam kelompok usia 25–30 tahun, dan 1 volunter dalam kelompok usia >30 tahun. Dari sebaran data tersebut, tercatat volunter termuda berusia 18 tahun dan tertua berusia 31 tahun. Adapun sebaran asal institusi pendidikan volunter FFD 2024 adalah sebagai berikut: Universitas Gadjah Mada sebanyak 28 volunter, Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebanyak 9 volunter, Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 9 volunter, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebanyak 8 volunter, STMM MMTC Yogyakarta sebanyak 7 volunter, Universitas Atma Jaya sebanyak 4 volunter, dan institusi pendidikan lainnya sebanyak 13 volunter. Asal institusi pendidikan volunter lainnya meliputi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, STIKOM AKINDO Yogyakarta, STIPRAM Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Amikom Yogyakarta, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Sebelas Maret, Universitas Teknologi Yogyakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta, dan SMK Ma’arif 1 Wates.

Seluruh volunter dalam penyelenggaraan FFD 2024 mulai terlibat sejak bulan Oktober 2024 secara jarak jauh maupun langsung di Yogyakarta. Adapun sebaran volunter berdasarkan daerah asalnya adalah 31 volunter dari DI Yogyakarta, 12 volunter dari Jawa Tengah, 9 volunter dari Jawa Timur, 7 volunter dari DKI Jakarta, 7 volunter dari Jawa Barat, dan 12 volunter dari daerah lainnya. Daerah lain berdasarkan catatan registrasi volunter FFD 2024 antara lain Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.

Penyelenggaraan FFD 2024 tidak lepas dari dukungan berbagi pihak yang meliputi rekan penyelenggara, juri, pembuat film, rekanan festival, dan rekanan program. Forum Film Dokumenter berterima kasih pada Kemendikbudristek RI dan LPDP melalui Dana Indonesiana, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Institut Français Indonesia Yogyakarta, Taman Budaya Yogyakarta, Epson Indonesia, dan Rekambergerak.

Seluruh detail program dan pelaksanaan FFD 2024 dapat dilihat di sini atau unduh katalog digital di sini. FFD 2025 akan dilaksanakan pada November 2025 di Yogyakarta, Indonesia. Sampai jumpa!