Berubah Bersama Film Dokumenter

— Newsletter
FFD 2019

Pada Rabu, 3 Desember 2019 telah dilangsungkan panel Public Lecture: Getting the Story Right, Telling the Story Well di Ruang Auvi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Public Lecture: Getting the Story Right, Telling the Story Well mengelaborasi dokumenter etnografis yaitu The Tree Remembers (2019). Panel ini menghadirkan Kek Huat Lau filmmaker The Tree Remembers (2019) sebagai pembicara.

Panel Public Lecture: Getting the Story Right, Telling the Story Well diawali dengan pemutaran film The Tree Remembers (2019). Film ini berkisah tentang para korban politik rasial di Malaysia. Persoalan dalam film ini membawa dua keadaan yang perlu diperhatikan, yaitu: membangkitkan trauma masa lalu atau membuat penonton mengingat sejarah kelam agar tidak terulang lagi. 

Setelah menonton film The Tree Remembers (2019), peserta panel diberikan penjelasan oleh Kek Huat Lau tentang perjalanan pembuatan film tersebut. Lau bercerita bahwa ia memulai membuat film dokumenter dengan pertanyaan. Lau juga mengaku telah memiliki gambaran kelak ketika filmnya jika sudah selesai akan menjadi seperti apa. 

Tujuan Lau membuat film The Tree Remembers (2019) adalah untuk mengumpulkan orang-orang agar duduk bersama, sehingga memancing penonton untuk berdiskusi mengenai film setelah menontonnya.

Dalam film The Tree Remembers (2019) dapat ditemukan suara yang dibuat samar dengan tujuan menjaga identitas narasumber. Ketika kita menjadi filmmaker dan melakukan wawancara pada narasumber, sebaiknya kita membiarkan narasumber setelah wawancara  untuk berpikir apakah ia benar-benar yakin dengan ungkapannya yang akan dicantumkan dalam suatu film. Filmmaker seharusnya mampu mengidentifikasi dirinya, bukan hanya sebagai diri sendiri, tetapi juga sebagai orang lain. Sehingga filmmaker dapat merefleksikan permasalahan sebagai dirinya. 

“Dokumenter akan membuat pembuatnya berubah, bukan masyarakat tapi diri sendiri yang berubah,” ungkap Lau.