Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata menjadi perempuan? Mungkin kegembiraan berdandan dengan teman-teman, tertawa bersama, atau kesenangan mengekspresikan diri melalui kreativitas. Sebut saja seni tata rias, ritual perawatan kulit, atau sejumlah hal lainnya yang mendefinisikan kita. Hal ini dikarenakan seorang perempuan dapat merangkul identitas dalam berbagai cara yang sama kuat dan indah. Namun, ada kalanya menjadi perempuan ditunjukkan dengan cara-cara yang lebih tenang, halus, tapi tetap berdampak. XiXi (Fan Wu, 2024) menangkap sisi lembut ini dengan menawarkan refleksi intim tentang kebebasan, penemuan diri, dan keberanian untuk menjauh dari ekspektasi normatif.
“Saya tidak memiliki apa-apa, tetapi saya memiliki hati yang besar.” Pernyataan lembut ini disematkan di awal film, seolah menjadi kekuatan tenang yang mengalir pada kehidupan perempuan yang mengikutinya. Dalam Xixi (2024), Sutradara Fan Wu tidak mencoba melukiskan kisah tentang menjadi perempuan dengan goresan yang tebal. Sebaliknya, ia membiarkannya berdesir; dengan momen koneksi, pilihan, dan kerentanan yang halus. Film dokumenter ini mengundang kita ke dalam hubungan antara Fan dan XiXi, dua perempuan yang menavigasi perjalanan mereka di dunia yang penuh tuntutan. Jiwa XiXi yang bebas dan rapuh memikat Fan, menariknya ke dalam persahabatan yang diam-diam mengubah hidup mereka. Melalui sekilas momen sehari-hari mereka, XiXi menari di jalan-jalan kosong sedangkan Fan bergulat dengan kebutuhannya untuk sebuah perubahan. Film dokumenter ini mempresentasikan dirinya sebagai meditasi halus tentang otonomi dan seni penemuan kembali.
XiXi (2024) tidak mencari perhatian. Ia berbicara dengan lembut, menawarkan ruang untuk merenung. Merenung untuk menemukan kebebasan bukan dalam gerakan yang besar, tetapi dalam pemberontakan hidup yang tenang dengan jujur. Apa yang terjadi ketika kita mendengarkan bisikan di dalam diri kita yang menginginkan sesuatu yang lebih? Apa yang kita temukan ketika kita membiarkan diri kita hidup dengan cara yang tidak selalu diharapkan meski terasa benar?
Pada akhirnya, XiXi (2024) berperaga sebagai film dokumenter yang menyelami revolusi halus menjadi seorang perempuan, seorang ibu, dan seorang manusia. Film ini dengan indah menggambarkan perjalanan yang berantakan tetapi halus yang membiarkan kehidupan mengalir secara alami tanpa skrip yang telah ditentukan sebelumnya. Ini bukan tentang perjuangan untuk kesempurnaan atau kepastian tetapi untuk menyoroti keindahan yang nyata. Tak jarang, itulah kisah yang paling bermakna dari semuanya. Mari kita rayakan kehidupan dalam segala bentuk! (Tirza Kanya) (Ed. Vanis) (Trans. Shafira Rahmasari)
Detail Film
XiXi
Fan Wu | 101 Min | 2024 | Philippines, South Korea, Taiwan
Berkompetisi dalam kategori Kompetisi Panjang Internasional
Festival Film Dokumenter 2024
Jadwal Tayang
Nov. 6 | 15:00 WIB | IFI-LIP