Dalam tiga bagian, three sparks (Naomi Uman, 2023) menyajikan sudut pandang orang luar tentang gambaran kehidupan pedesaan Albania. Sajian berani dan brilian tentang lanskap kehidupan ini dapat dilihat sebagai kajian mendalam mengenai seluk-beluk budaya lokal dengan tetap mempertahankan keintiman dan cara ekspresi pada mereka yang asing dan datang sebagai tamu.
Free until Dawn, bagian utama three sparks (2023), merujuk pada kebiasaan setempat yang membiarkan anjing-anjing yang dirantai pada siang hari berkeliaran bebas hingga matahari terbit. Judul tersebut dapat ditafsirkan pula sebagai referensi mengenai batasan pada para perempuan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari hukum adat setem, atau Kanun. Praktik kekuasaan patriarki usang ini dapat kita lihat secara gamblang dalam film bahwa “Laki-laki adalah yang terpenting” dalam budaya lokal. Sedemikian penting sehingga jika pasangan tak memiliki anak, seorang anggota keluarga “akan memberi mereka anak laki-laki untuk dibesarkan sebagai anak mereka sendiri”. three sparks (2023) juga menyentuh topik-topik sensitif seputar perjodohan, kemiskinan, dan perantauan untuk mencari rezeki di luar negeri.
Free until Dawn hadir dalam format hitam putih yang terkesan usang. Seperti film bisu, tanpa teks dan hanya dialog, bagian ini mempresentasikan konteks dan kondisi sosial-budaya yang penting ditampilkan dalam rangkaian kartu judul oleh sang pembuat film. Disajikan seolah found footage, penggunaan teknik ini efektif untuk melihat keterputusan antara realitas kehidupan pedesaan tradisional dalam three sparks (2023).
Tak hanya itu, three sparks (2023) juga mengajak kita untuk merayakan budaya setempat yang menurut sang pembuat film, sangat terbuka dan hangat. Hal ini tercermin pada bagaimana mereka menerima beragam bentuk fluiditas gender dan pluralisme agama. Yang mengagumkan juga adalah unsur kehangatan yang disuguhkan dalam three sparks (2023). Hal ini dapat kita rasakan pada bagian akhir, Xixa, yang disajikan dengan gambar berwarna melalui gaya observasional. Kita diajak untuk mengikuti pandangan masyarakat setempat dengan fokus pada semangat anak-anak yang menembus layar.
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, film dokumenter karya sineas asal Meksiko dan berdomisili di New York ini, yang menceritakan tentang hubungannya yang sangat mendalam dengan Rabdisht-sebuah desa di Albania Utara dan orang-orang di dalamnya-mungkin bisa menjadi penawar yang kita semua butuhkan. Di mana pun kita bertemu kegelapan, selalu ada cahaya dan kita hanya perlu menemukan percikannya.
Ikuti Naomi Uman dan petualangannya yang penuh semangat mengikuti penduduk lokal Rabdisht di three sparks (2023)! Film ini berkompetisi di kategori Kompetisi Panjang Internasional Festival Film Dokumenter 2023. (Aradi Ghalizha) (Vanis)
Detail Film
three sparks
Naomi Uman | 95 Min | 2023 | Albania, Meksiko | Warna & Hitam Putih | 21+
Jadwal Tayang
12.04 | Gedung ex Bioskop Permata | 19.00 WIB