Mereka hanyalah sejumlah mahasiswa yang semula dikirim pemerintah untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Tak disangka, pengalaman yang tadinya diharapkan akan berbuah baik, justru membuat mereka terasingkan, dipinggirkan, dan tidak diakui oleh tanah air yang mereka kasihi. Apa kabar mereka saat ini? The Exiles (Lola Amaria, 2022) membuka kesempatan untuk menyelami kisah para eksil dan segala pilunya.
Menit pertama The Exiles (2022) dibuka dengan sebuah bait puisi.
“Kuburan kami ada yang berbatu nisan, ada yang tanpa batu pengenal, ada pula yang hilang lenyap ditelan hujan. Dan semua ini pun wajah negeri Indonesia.”
Puisi tersebut ditulis oleh Chalik Hamid, salah satu di antara sepuluh eksil yang kisahnya diangkat dalam dokumenter ini. Dalam dua jam, The Exiles (2022) membawa pemahaman yang mendalam tentang betapa pedihnya kerinduan terhadap rumah. Dengan terpaksa, mereka memutuskan untuk menjadi warga negara di tempat yang mereka tinggali demi rasa aman. Para eksil yang semula dikirim untuk memajukan bangsa, berakhir mati tanpa ada rekonsiliasi dari bangsa itu sendiri.
Dengan penuh kelembutan, The Exiles (2022) mencoba mengungkap kenyataan keras yang tak tercatat. The Exiles (2022) memberikan peluang untuk membuka kembali laci sejarah, menggali lebih dalam ke dalam peristiwa yang membentuk takdir banyak individu. Kita diingatkan bahwa selama ingatan kelam masa lalu masih menghantui, semangat untuk meraih keadilan, kepastian, dan kebenaran harus terus berkobar. Dibuat selama ±8 tahun, The Exiles (2022) menyuguhkan fragmen-fragmen yang sempat hilang dan tak terdengar. Kiranya, eksistensinya dapat membuka mata banyak orang untuk tak lagi terperangkap dalam bayang-bayang sejarah yang salah arah.
The Exiles (2022) berkompetisi di kategori Kompetisi Panjang Indonesia Festival Film Dokumenter 2023. (Tirza Kanya) (Vanis/Catharina Maida M)
Detail Film
The Exiles (Eksil)
Lola Amaria | 122 Menit | 2022 | DKI Jakarta | Warna | 17+
Jadwal Tayang
12.05 | Gedung ex Bioskop Permata | 19.00 WIB
