Into The Movement (2019) mengajak penonton untuk ikut merasakan perjuangan yang dilakukan oleh Art Lab untuk mengubah dunia.
Into The Movement (Lorenzo Melegari, 2019) mengajak penonton untuk menyelami kembali aktivitas sosial pada 2011-2018 di Art Lab, sebuah pusat sosial independen yang didirikan di Parma pada 2011. Penonton akan disajikan cerita tentang sekelompok mahasiswa yang memperjuangkan keadilan masyarakat melalui sudut pandang gerakan politik mahasiswa.
Gerakan mahasiswa ini diawali oleh kelompok mahasiswa Universitas Parma yang mengambil alih kepemilikan atas gedung tua yang tidak terpakai selama 20 tahun. Mereka mengubah kamar-kamar yang rusak menjadi proyek-proyek penting yang mampu mengubah dunia. Mekanisme dan dinamika kampus yang buruk menjadi alasan mereka mengambil alih gedung tua tersebut menjadi Art Lab.
Selama tujuh tahun menduduki gedung tua tersebut, Art Lab telah banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat. Kelompok mahasiswa ini berhasil menyelenggarakan berbagai kegiatan: sekolah bahasa Italia untuk imigran, reparasi sepeda gratis, dan tim sepakbola antirasis. Kegiatan ini berhasil menghidupkan hubungan antar individu dengan solidaritas yang tinggi.
Selain kegiatan-kegiatan kecil yang ada, Art Lab juga memiliki proyek utama dan mulia untuk masyarakat. Proyek ini adalah perjuangan melawan diskriminasi yang ada di masyarakat. Diskriminasi yang tidak akan hilang jika tidak ada perjuangan untuk bebas. Melalui perjuangan ini, Art Lab bertujuan untuk menyeimbangkan legalitas dengan keadilan itu sendiri. Telah kita ketahui, bahwa proyek sosial atau politik yang mengedepankan kepentingan masyarakat pasti tidak akan berjalan mulus. Banyak risiko yang bisa datang menghadang perjuangan mereka.
Di mata Art Lab, orang-orang jahat adalah mereka yang duduk dengan nyaman dalam kekuasaan, tapi mengambil uang rakyat dan mengabaikan masalah negara. Art Lab kerap kali mengalami bentrok dengan lembaga, perusahaan swasta, politisi, dan polisi dalam membela kepentingan masyarakat. Tentu hal ini bukan hal yang mudah untuk dihadapi, tapi Art Lab tetap berdiri demi kepentingan masyarakat.
Semangat yang ditunjukkan mahasiswa dalam Into The Movement (2019) mampu membuat penonton merasakan apa yang mereka rasakan. Betapa sakitnya jika terjadi diskriminasi di sekitar kita. Betapa perjuangan membutuhkan pengorbanan yang besar. Perjuangan-perjuangan Art Lab dalam memerangi ketidakadilan membuat sadar bahwa di sekitar kita pun masih banyak terjadi peristiwa serupa.
Cuplikan-cuplikan video yang disajikan, sukses membawa penonton merasakan ketegangan pada peristiwa yang diabadikan. Bagaimana gigihnya mahasiswa untuk tetap memperjuangkan kepentingan bersama. Walaupun pihak berwajib telah datang untuk membubarkan mereka. Para mahasiswa terus berjuang, meski tidak tahu hasil perjuangan mereka akan seperti apa.
Into The Movement (2019) merupakan salah satu contoh dari sekian banyak perjuangan yang ada di dunia. Sudah seharusnya semua masyarakat bersatu, bersatu untuk memperjuangkan hal yang sama. Perjuangan untuk terbebas dari diskriminasi dengan percaya bahwa komunitas mampu melawan diskriminasi yang ada. Hingga perjuangan mampu mengubah dunia.
Film Into The Movement (2019) adalah salah satu bagian dari program Perspektif FFD 2020. Tonton filmnya secara gratis di sini
Penulis: Dinda Agita