Banyak Ayam Banyak Rejeki (2020): Kebenaran adalah Rekayasa yang Dipercayai

— Ulasan Film
FFD 2020

Mari kita kesampingkan sejenak mengenai hukum dokumenter mengenai ‘rekaman kenyataan’. Guna membicarakan film  Banyak Ayam Banyak Rejeki (2020) yang tidak mengaplikasikan hal tersebut. 

Film Banyak Ayam Banyak Rejeki (2020) karya Riboet Akbar dan Önar Önarsson mencuplik peristiwa yang identik terjadi di Indonesia. Akbar dan Önarsson mengangkat persoalan klenik, agama, identitas, rumah tangga, dan -tentunya-  “keJawaan” laki-laki yang didekatkan dengan lakuan masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta. Mereka menyoroti sikap kelompok ini dalam menerima informasi untuk memproduksi identitas. Yang menarik, Akbar dan Önarsson menghadirkan radio sebagai metafor dari alat penyampai kebenaran yang dimanipulas.  

Manupulasi tersebut tampak melalui cara seseorang saat mempergunakan kanal radio. Kanal radio yang seharusnya menjadi milik publik, dikuasai oleh satu orang, yakni penyampai informasi. Sedangkan pendengarnya ditempatkan sebagai pendengar yang tidak mampu memberi tanggapan langsung.

Namun, kehadiran ponsel pintar telah mengubah kondisi tersebut. Kanal informasi tidak lagi dikuasai oleh satu bagian saja, melainkan banyak. Kini, seorang pemberi informasi bisa menjadi penerima dan sebalinya, penerima bisa menjadi pemberi.  

Pengamatan Akbar dan Önarsson tidak berhenti di situ saja. Keduanya menemukan bahwa perubahan fungsi dan wujud media ini ternyata tidak merubah sikap penggunanya dalam menerima dan mengolah informasi. Penerima informasi masih bersikap reaktif seperti ragi. Maksudnya, mereka mudah bersikap tanpa mencari kebenaran informasi. Sedangkan, pemberi informasi masih saja manipulatif. Adapun,  Akbar dan Önarsson mempertegas pernyataan mereka bahwa nilai kebenaran berdasar pada rasa percaya. Bagian ini yang banyak dipengaruhi oleh pendapat mayoritas.  

Kembali saya ingatkan; mari kita kesampingkan sejenak soal hukum tentang dokumenter, terlebih dikotominya dengan fiksi. 

Film garapan Riboet Akbar dan Önar Önarsson menawarkan kebenaran yang tidak tersaji dalam bentuk audiovisual. Maksudnya, kebenaran pada film ini hadir melalui ingatan bersama pada peristiwa yang dirasakan dan dialami oleh sebagian besar kelompok masyarakat. Kemudian pengalaman tersebut diwujudkan Akbar dan Önarsson pada berbagai situasi yang diadegankan.

Konsep sekaligus pernyataan mereka muncul sejak peristiwa yang membuka film. Ketika seorang perempuan berniqab mengendarai vespa yang tampak heroik, sedang dibicarakan oleh orang-orang. Lalu konsep ini dipertebal melalui penampakan radio jinjing yang bersanding dengan lukisan Nyi Roro Kidul dalam satu frame di babak pertama. 

Bagi saya yang tinggal di Yogyakarta, cerita Nyi Roro Kidul selalu saya temukan dalam kaitannya dengan kisah kuasa Raja. Kisah ini termanifestasi dalam berbagai hal; salah satunya tafsir garis imajiner antara Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta, dan Pantai Selatan. Alih-alih membangun identitas lokasi, kisah ini malah menunjukkan bagaimana kepentingan penguasa dan suara mayoritas membangun kebenaran. lebih tepatnya, kebenaran yang dipercayai.  

Peristiwa pembuka Banyak Ayam Banyak Rejeki (2020) itu, secara tidak sadar mengarahkan kita untuk lebih cermat pada narasi tentang perempuan di Jawa. Riboet Akbar dan Önar Önarsson membicarakannya lewat sudut pandang tokoh laki-laki yang berambisi melebarkan bisnis ayam goreng dengan berbagai cara. Tokoh ini diibaratkan sebagai seorang yang berpengaruh dalam membangun narasi keperempuanan tersebut secara masif.   

Akhirnya, keseluruhan film ini menunjukkan produksi kebenaran yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang berkuasa. Tentunya mereka melakukannya melalui berbagai cara, agar narasi ini dapat dipercaya dan direproduksi kembali dalam nilai yang lebih tinggi. Pada akhirnya, film ini secara bentuk sedang mempertanyakan letak kebenaran–khususnya dokumenter– ‘sejauh mana peristiwa dianggap benar dan nyata, jika seluruhnya adalah reproduksi dari mayoritasi?’

Film Banyak Ayak Banyak Rejeki (2020) karya Riboet Akbar dan Önar Önarsson, dapat disaksikan dalam program Lanskap. Kamu bisa menonton film ini secara gratis di sini

 

 

Penulis: Annisa Rachmatika