“Aku tidak memutuskan untuk dilahirkan, aku tidak pernah meminta.”
Dengan shot sebuah peti mati berisi jenazah, ANHELL69 (Theo Montoya, 2022) membuka filmnya dengan narasi di atas. Kalimat tersebut mewakili perasaan keterasingan yang sering diucapkan oleh mereka yang bergumul dengan tekanan batin dalam hidup.
Sutradara Montoya, melalui sudut pandangnya yang titis, membawa kita pada perjalanan penuh kendala saat ia mencoba merealisasikan film panjang pertamanya. Proses casting yang dilakukan Sutradara Montoya—untuk menemukan protagonis bagi film fiksinya tentang hantu—berakhir dengan tragis. Para pemuda yang direkrutnya akhirnya benar-benar menjadi “hantu” di dunia nyata. Melalui sisa footage hasil shooting-nya yang digabungkan dengan footage wawancara casting bersama calon aktornya, Sutradara Montoya mengajak kita untuk berdialog bersama kelompok pemuda queer yang hidup di tengah lingkungan konservatif. Mimpi, trauma, perasaan ingin bebas, kenikmatan duniawi, dan kematian, menjadi hal yang terus menerus berada di dalam kepala mereka.
Dengan melankolis, Sutradara Montoya membingkai kehidupan kelompok queer di Medellín sebagai refleksi yang lebih besar tentang bagaimana mereka harus berjuang bertahan dalam dunia yang keras dan penuh prasangka. Film ini menyentuh pada ketakutan akan masa depan yang tak pasti bagi generasi ini—sebuah generasi yang hidup dalam bayang-bayang kematian. Sungguh menyedihkan melihat bagaimana mimpi-mimpi mereka terbangun hanya untuk lenyap begitu cepat. Tanpa secara langsung menyampaikan dukungan terhadap aspek kontroversial dari kehidupan mereka, kita tetap tidak bisa mengabaikan kenyataan pahit yang mereka hadapi setiap hari.
Menjelang penutup filmnya, Sutradara Montoya kembali menghadirkan shot peti mati dengan disertai narasi, “I died, I died many times, and in many ways, in this city.” (Aku telah mati berulang kali, dan dengan cara yang beragam, di kota ini, ed). Kisah ini mengingatkan kita terhadap rapuhnya harapan bagi mereka yang hidup di pinggiran, terjebak dalam dunia yang sering kali tak memberi ruang untuk bernapas, meninggalkan jejak duka yang tak bisa diabaikan. (FadliAwan) (Ed. Vanis)
Detail Film
ANHELL69
Theo Montoya | 75 Min | 2022 | Colombia, Romania, France, Germany
Official Selection for Utopia/Dystopia
Festival Film Dokumenter 2024
Jadwal Tayang
Nov. 3 | 16:00 WIB | IFI-LIP