Festival Film Dokumenter 2023 Telah Resmi Dibuka!

— Berita
FFD 2023

Festival Film Dokumenter (FFD) terus bergerak dan berupaya membersamai geliat dokumenter Indonesia serta dunia. Diselenggarakan untuk ke-22 kalinya, FFD 2023 secara resmi telah dimulai. Tahun ini, FFD menayangkan 84 film dari 42 negara produksi yang terbagi dalam 10 program. Adapun program-program yang ditawarkan FFD 2023 meliputi program Kompetisi, Perspektif, Spektrum, Docs Docs: Short!, Utopia/Dystopia, Retrospektif, Lanskap, DOC Interactive, Monographs, dan DOC Talk. FFD 2023 digelar selama 3–9 Desember 2023 di empat lokasi yang berbeda, yakni: Gedung ex Bioskop Permata, Bioskop Sonobudoyo, IFI-LIP Yogyakarta, dan Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat.

Pembukaan FFD 2023 dihadiri oleh perwakilan dari Kemendikbudristek RI dan dipenuhi oleh para pembuat film dan publik. Acara pembukaan FFD 2023 dibuka dengan penampilan dari Rabu, grup musik yang berbasis di Yogyakarta. Setelah itu, acara dilanjut dengan rangkaian sambutan.

Sambutan pertama dari Direktur Festival FFD, Kurnia Yudha, “Jika menyelenggarakan sebuah festival film adalah hal yang tak mudah, maka mempertahankan dan membuatnya terus bergerak adalah perihal yang lebih berat lagi.” Memasuki tahun ke-22 FFD, Yudha mengungkapkan, banyak rintangan dan pertanyaan untuk mempertahankan festival. Namun, optimisme tetap harus diutamakan. Ia percaya film dokumenter dapat menjadi alat dan media yang kuat untuk menciptakan perubahan positif di dunia. Tahun ini, muncul banyak talenta baru dengan keberanian melantangkan isu lewat FFD.

Sambutan berikutnya dari perwakilan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Ahmad Mahendra. Mahendra menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Forum Film Dokumenter yang telah konsisten selama 22 tahun menyelenggarakan FFD dengan sangat baik. “Kami meyakini FFD akan terus tumbuh dan berkembang menjadi ruang inklusif yang dapat bersinergi bersama program pemerintah dan filmmaker.

Sambutan terakhir diberikan oleh Direktur Program FFD, Alia Damaihati. Alia menegaskan, “Spirit yang mendasari Festival Film Dokumenter setiap tahunnya adalah bagaimana nilai-nilai dan cara pandangan yang dinamis terhadap dunia serta perubahannya dapat mempersatukan kita melalui berbagai medium dan aktivasinya di ruang publik.”

Sebagai penutup sekaligus sebelum penayangan film pembuka, Alia menyerukan, “Selamat menonton perjalanan dan siklus waktu dalam fragmen kecil di FFD 2023!”

Film pembuka yang ditayangkan tahun ini adalah Abyssal (2021). Dokumenter arahan pembuat film asal Republik Kuba bernama Alejandro Alonso Estrella tersebut terhimpun dalam program Docs Docs Short. Berdurasi 30 menit, Abyssal Menceritakan tentang kehidupan Raudel yang tinggal dan bekerja di galangan kapal yang berlokasi di bagian barat Kuba. Ia dihantui oleh memori masa kecil yang membuatnya selalu merasa diawasi oleh sesosok entitas tak kasat mata.

Tahun ini, FFD kembali menghadirkan program DOC Interactive. Program yang diinisiasi FFD sejak tahun 2017 ini bertujuan untuk mempertemukan film dokumenter dengan ruang-ruang disiplin seni yang lain. Kurnia Yudha Fitranto menjelaskan bahwa DOC Interactive merupakan ruang untuk mendorong dokumenter memberikan tawaran artistik, kreatif, dan inovasi yang menembus batas definisi dokumenter sendiri.

Program DOC Interactive dilaksanakan di Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat dengan bekerja sama dengan IFI-LIP serta Faith in Speculations 1965. Terdapat 4 karya yang dihadirkan dengan ragam bentuk, narasi, dan media. Karya-karya tersebut menjadi representasi penelusuran sejarah, dan hubungan manusia–yang intim dan personal–dengan dunia di sekitarnya.

Selain itu, di program Kompetisi tahun ini, terdapat 28 judul nominasi yang terhimpun dalam 4 kategori, yakni: Kompetisi Panjang Internasional, Kompetisi Panjang Indonesia, Kompetisi Pendek, dan Kompetisi Pelajar. Sementara itu, 56 judul lain tersebar dalam berbagai program nonkompetisi, yakni: Perspektif, Spektrum, Lanskap, Docs Docs: Short!, Utopia/Dystopia, Retrospektif, dan Monograph.

FFD terus bergerak dan bergolak. Untuk merespons pendar-pendar dokumenter yang terus berkembang dan bahkan berusaha melampaui dirinya sendiri, berbagai program baru pun dihadirkan untuk mewadahi. Dengan bangga, tahun ini FFD meluncurkan program Docs Docs: Short!, Utopia/Dystopia, Retrospektif, dan Monograph.

Tak hanya lewat ekshibisi dan kompetisi, FFD juga konsisten membuka ruang-ruang diskusi yang inklusif bagi segenap pelaku, pegiat, hingga penikmat dokumenter melalui program DOC Talk. DOC Talk menyajikan diskusi interaktif yang intensif mengenai perkembangan, jaringan, praktik, hingga ekosistem dalam dokumenter. Tahun ini, FFD mempersembahkan 10 panel diskursus dalam DOC Talk yang akan mengulik sekaligus mempertanyakan ulang posisi dokumenter, baik sebagai sebagai medium representasi maupun alat intervensi sosial.

Festival Film Dokumenter 2023 dipersembahkan oleh Forum Film Dokumenter. Keseluruhan kegiatan festival dapat diakses secara gratis. Tiket menonton tersedia secara langsung di meja-meja registrasi setiap lokasi. Informasi mengenai program-program festival, film, ulasan, dan jadwal penayangannya dapat diakses melalui laman www.ffd.or.id atau media sosial @ffdjogja.

Diliput oleh Hesty N. Tyas pada 3 Desember 2023.