Bagi Clarissa Zhang dalam Shanghai Quarantopia (2023), karantina adalah penantian yang sepi. Terkungkung tanpa bertukar sapa dan saling melempar tawa adalah duka, setidaknya itulah realitas yang ada di Shanghai pasca 28 Maret 2022. Pagi hari selalu ramai dengan raga, tapi, kala itu, dingin dan curiga adalah sedekat-dekatnya kawan. Melalui mata Zhang, penonton akan dirasuki perasaan sesak atas siksaan penjagaan jarak.
Pada sangkar-sangkar yang disekat beton, mereka adalah angka. Hidup berjajaran tanpa mengenal nama. Menjadi akrab dengan jeritan dan sedu sedan atas kebutuhan obat dan makanan adalah niscaya. Tidak hanya Coronavirus yang mewabah, kesepian pun menjadi hawar yang terasa asing–namun dekat, seperti kawan lama. Setiap adegannya monokrom–kecuali pada bagian tertentu, tanda masih ada asa bagi mereka. Ketidaktahuan menutup cerita Zhang dalam Shanghai Quarantopia (2023). Hingga kisah Zhang sampai pada mata kita, apakah usai sudah ia hidup dalam karantina?
Dipersembahkan Zhang untuk mereka yang berhasil hidup melalui musim semi Shanghai 2022, Shanghai Quarantopia (2023) adalah gambaran perihal mereka–dan mungkin kita–yang telah bertahan melalui distopia sementara.
Shanghai Quarantopia (2023) ditayangkan pada program Docs Docs: Short! Festival Film Dokumenter 2023. (Athallah, Tuffahati) (Vanis/Adinta)
Detail Film
Shanghai Quarantopia (海春)
Clarissa Zhang | 14 Min | 2023 | Malaysia | Warna & Hitam Putih | 17+
Jadwal Tayang
12.05 | Auditorium IFI-LIP | 14.30 WIB
12.08 | Gedung ex Bioskop Permata | 15.30 WIB