Mandy Marahimin, produser yang memulai kariernya di dunia industri film dengan menjadi publisis untuk film AADC dan sempat menjadi direktur outreach untuk Good Pitch Southeast Asia, hadir di tengah peserta pada kesempatan Lokakarya Tahap 1 IDOCLAB 2023. Ia membagikan pengalamannya selama menjadi produser dalam berbagai proyek film. Mandy memetakan materinya menjadi empat topik, yaitu: definisi seorang produser, cara produser bekerja, cara memulai memproduseri film, dan cara menjadi atau mencari produser yang baik.
Mandy mengawali topik pertamanya dengan pertanyaan sederhana, siapakah produser? Beragam jawaban muncul dari peserta. Ada yang mengatakan bahwa produser merupakan rekan terbaik bagi sutradara yang terlibat dengan proyek sejak awal proses perencanaan film. Ada juga yang menjawab bahwa produser adalah orang yang memiliki kemampuan kuat dalam mendemonstrasikan proyek dan meyakinkan orang lain. Menurut Mandy, tidak semua proyek membutuhkan peran produser sejak awal. Terkadang, sutradara baru memerlukan produser di tengah proses produksi. Namun demikian, pada dasarnya sutradara selalu membutuhkan rekan diskusi.
Mandy mengibaratkan produser seperti gurita yang memiliki banyak lengan yang mengemban tugas masing-masing di setiap lengannya dan bergerak saling mendukung eksistensi satu sama lain. Pekerjaan produser sangat luas, ia harus memastikan proyek film yang digarap dapat terselesaikan dan diterima dengan baik. Ada beberapa ‘lessons learned’ atau resep yang Mandy dapatkan selama menjadi produser. Pertama, penting bagi produser untuk memiliki jejaring koneksi yang luas. Kedua, produser perlu menonton banyak film. Ketiga, produser juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan, tak terbatas pada topik film saja. Poin kedua dan ketiga dimaksudkan agar produser memiliki helicopter view sehingga dapat membantu sutradara dalam menggarap dan menyelesaikan film.
Selanjutnya, Mandy menuturkan bahwa produser mesti kolaboratif dengan sutradara dan memiliki kesamaan persepsi tentang visi film yang akan digarap. Produser juga perlu memiliki keterampilan yang memadai dalam menulis proposal dan merancang bujet. Yang tak kalah penting, produser juga bertanggung jawab atas proses produksi dan memastikan kualitas film tetap terjaga. Hal-hal detail seperti menjamin semua pihak telah terkredit dengan baik dalam film dan membuat kontrak serta formulir rilis pun juga termasuk dalam lokus pekerjaan seorang produser.
Lebih lanjut, Mandy membeberkan resepnya setelah selama beberapa lama berkecimpung menjadi produser. Pertama, internet merupakan teman yang baik bagi produser untuk berbagai informasi yang dibutuhkan. Kedua, seorang produser hanya bisa ‘bekerja dengan cinta’ sehingga ia harus jeli menemukan ‘cinta’ dalam setiap inci pekerjaannya. Ketiga, produser sebaiknya mencari skema produktivitas yang sesuai dan terbaik untuknya.
Berikutnya, bagaimana cara mulai memproduseri film? Lebih utamanya, Mandy mengerucutkan pertanyaan menjadi, kenapa memutuskan untuk membuat film? Apakah berangkat dari alasan purpose atau alasan profit? Bagaimana cara menyampaikan purpose dengan tanpa mengesampingkan profit? Mandy menjawab ini dengan pertanyaan: start from the end. Pembuat film perlu memikirkan teknik distribusi yang akan dilancarkan sebelum mulai memproduksi film. Hendak dibawa ke manakah film tersebut apabila sudah jadi besok? Ada beberapa pilihan yang dapat diperhitungkan sejak awal sehingga pembuat film bisa lebih berfokus dengan sasaran distribusi. Misalnya seperti festival film, bioskop, laman streaming, TV, non-commercial screenings, airline, sekolah dan universitas, perpustakaan, Vimeo, dan YouTube. Baru setelah memutuskan medium distribusi, pembuat film kembali ke hulu, yaitu perencanaan.
Di sela-sela topik, Mandy kembali membagikan resepnya selama menjadi produser. Resep kali ini ia ramu sebagai anjuran prinsip-prinsip dalam memproduseri film. Pertama, tidak ada dua film yang sama. Kedua, tidak ada sutradara yang sama. Ketiga, pahami film dengan sebaik-baiknya. Keempat, selalu sepakat dan sepemahaman dengan sutradara. Kelima, tak bosan-bosannya Mandy mengingatkan peserta untuk melakukan semuanya dengan penuh cinta.
Topik terakhir yang dibahas oleh Mandy adalah cara menjadi/mencari produser yang baik. Ada berbagai indikator yang dapat digunakan sebagai tolok ukur. Namun, menurut Mandy, menjadi/mencari produser yang baik dapat dilihat dari seberapa mampu orang tersebut menjadi teman berbagi, berkelahi, sekaligus pelindung bagi satu sama lain. Selain itu, produser yang baik juga perlu memiliki stamina yang oke karena proses produksi film tentu tak sebentar. (Hesty N. Tyas)
Diliput pada 21 Oktober 2023 pada Lokakarya Tahap 1 IDOCLAB 2023 di DI Yogyakarta.