12 istri, 52 anak, 220 cucu, dan 1 suami, begitulah kiranya jumlah anggota keluarga besar MD Raya di One Big Sumba Family (Tonny Trimarsanto, 2022). Membawa judul yang deklaratif, dokumenter ini menyorot dinamika keluarga besar dan perihal yang mengitari rumah tangga mereka serta tempat mereka bermukim. Melalui pendekatan observasional, Trimarsanto menyuguhkan corak kehidupan kental tradisi di sebuah desa di Nusa Tenggara Timur.
One Big Sumba Family (2022) memberikan gambaran mengenai warna cerah nan indah dari rangkaian upacara dan perayaan desa yang, di sisi lain, menambah pengalaman visual yang menyenangkan. Namun, ia juga menampilkan sisi gelap kehidupan pedesaan, seperti kekerasan, kemiskinan, dan patriarki. Corak ini membantu untuk mengeksplorasi lebih jauh kompleksitas keluarga MD Raya. Dalam keputusannya untuk berpoligami, MD Raya secara terang-terangan menentang norma yang berakar pada agama di desanya. Pada adegan pembuka yang mengharukan, terlihat Martha, istri Adi, anak MD Raya dari istri kedua belas, sedang berdoa agar suaminya tak terpikat–apalagi menikahi–perempuan lain. Sebuah ironi yang kemudian terjawab di akhir film: Adi, selayaknya bapaknya, juga percaya bahwa memiliki banyak istri mungkin saja adalah jalan Tuhan untuknya.
One Big Sumba Family (2022) secara tematis menyadari adanya pertanyaan mengenai posisi modernitas dan tradisi. Sepanjang film, penonton diajak untuk menyaksikan benturan dua sisi yang berlawanan tersebut. Namun, One Big Sumba Family (2022) tak ajeg berfokus pada eksplorasi benturan perihal yang prinsipil saja. Sebaliknya, ia menyorot bagaimana keluarga berdinamika dalam situasi sulit, yang–seperti layaknya sebuah keluarga–akan kembali bersatu di tengah badai yang seolah tak kunjung berlalu.
Film ini berkompetisi di kategori Kompetisi Panjang Indonesia Festival Film Dokumenter 2023. (Aradi Ghalizha) (Vanis)
Detail Film
One Big Sumba Family
Tonny Trimarsanto | 80 Menit | 2022 | Nusa Tenggara Timur | Warna | 17+
Jadwal Tayang
12.04 | Auditorium IFI-LIP | 16.30 WIB