Kontestasi antara buruh dan pemilik usaha tidak bisa dipisahkan dari ketimpangan dan kerumitan hierarki dan relasi posisi. Adanya tujuan pemilik usaha untuk mengais keuntungan sebesar mungkin berbanding terbalik dengan perhatian mereka akan kondisi para pekerjanya. Menghemat dalam sektor kesejahteraan buruh disamaratakan dengan lebih banyak keuntungan. Konsepsi ini dapat diartikan dengan kemelaratan para buruh yang harus berkorban untuk kekayaan para pemilik sektor usaha.
May day! May day! Mayday! (2021) menyorot kehidupan para buruh PT. Freeport Indonesia (PTFI) di tengah perjuangan mereka mengajukan permintaan peningkatan situasi dan jaminan hak-hak mereka. Mogok kerja menjadi aksi penentangan mereka yang ditemui oleh furlough dari para pemilik usaha. Furlough sendiri merupakan inisiatif oleh perusahaan untuk “merumahkan pekerja” demi memitigasi penolakan mereka.
Awalnya dikira sementara, aksi mogok kerja beserta keabu-abuan yang mengitari furlough pun berlangsung sampai 5 tahun lamanya. May day! May day! Mayday! (2021) tersentralisasi pada efek furlough terhadap buruh-buruh PTFI. Mulai dari dagang kopi sampai jualan busana via daring digandrungi oleh para mantan buruh yang statusnya belum diberi kejelasan sampai sekarang.
Sebagai salah satu pemilik saham dengan persentase terbesar, para buruh PTFI meminta adanya pertanggungjawaban pada pemerintah. Aksi pemerintah yang performatif minim dampaknya dalam memberikan proteksi. Selain itu, dirampasnya ruang aman para buruh untuk mengaspirasikan suara mereka disinonimkan dengan regim semi-otoriter. Penembakan gas air mata pada pawai damai para buruh bagaikan deklarasi perang kepada kebebasan berbicara, juga terhadap keberlangsungan hak asasi manusia.
Film ini menghasilkan gambaran yang kuat akan perjuangan para buruh yang tak kunjung usai. Pilihan warna hitam-putih memudahkan penonton untuk menarik fokus terhadap hal-hal yang ingin disorot oleh Filmmaker. Brutalisme polisi, kesenjangan pihak yang mengopresi, serta teguhnya perjuangan menegakkan keadilan dalam Mayday! May day! Mayday! (2021) menubuhkan slogan ‘panjang umur perjuangan’ dalam satu jam.
Ditulis oleh Davina Tri Damayanti | Disunting oleh Vanis
Detil Film
Mayday! May day! Mayday!
Yonri Revolt | 59 min | Indonesia | BW | 2021 | 15+
Non–Kompetisi: Lanskap
Jadwal Tayang
15 November 2022 | Bioskop Sonobudoyo | 19.00
19 November 2022 | Gedung ex Bioskop Permata | 13.00