Menyapa Suzzanna dalam Suzzanna – The Queen of Black Magic (2024)

— Berita
FFD 2024

Ko-produser Ekky Imanjaya mengungkap sebuah kalimat pascapenayangan film Suzzanna – The Queen of Black Magic, “Pertanyaan David ketika menyusun film ini adalah, ‘Suzzanna hebat banget, tapi enggak ngetop. Kenapa?’”

Penayangan film Suzanna – The Queen of Black Magic (David Gregory, 2024) dalam program Lanskap: Budaya Hantu telah dilaksanakan di Militaire Societeit Taman Budaya Yogyakarta pada 3 November 2024 pukul 13.00 WIB. Film tersebut mengisahkan tentang kehidupan Suzzanna Martha Frederika van Osch, bintang film horror masa orde baru, secara dekat melalui tutur dan potongan wawancara dengan peneliti, sineas, kerabat, dan Suzzanna sendiri. Setelah pemutaran selesai, para penonton berkesempatan untuk mengikuti sesi tanya jawab bersama para pembuat film. Telah hadir Ekky Imanjaya yang duduk sebagai co-produser Suzzanna – The Queen of Black Magic (2024).

Dalam sesi tanya jawab, Ekky menuturkan bahwa proses arsip dan produksi merupakan sebuah kendala tersendiri dalam penyusunan film. “Terkadang untuk cuplikan-cuplikan tertentu, selain carinya sulit, kadang perlu mengeluarkan biaya (untuk membeli cuplikan tersebut), juga mengurus lisensi.” Menghimpun foto-foto lama Suzzanna pun menjadi sebuah tantangan baru. “Awalnya Joko Anwar, tapi dialihkan jadi saya.” tutur Ekky ketika menjelaskan mengenai penempatan co-produser.

Tidak hanya berupaya mencari dokumentasi di Arsip Nasional Indonesia, tim produksi Suzzanna – The Queen of Black Magic (2024) pun perlu terbang ke Belanda demi mengulik arsip-arsip lama media Indonesia. Tidak hanya pencarian data, tim produksi tersebut juga harus mengalihbahasakan hasil riset yang didapatkan karena David Gregory selaku produser dan sutradara tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Kendati demikian, proses produksi yang dihiasi oleh berbagai tantangan tersebut terbayar dalam kesempatan penayangan film Suzzanna – The Queen of Black Magic (2024) dalam Sitges Catalonian International Film Festival 2024.

Tidak hanya bicara mengenai Suzzanna dan hidupnya, Suzzanna – The Queen of Black Magic (2024) menguak dampak film-film Suzzanna pada kajian media Indonesia, kondisi politik kelas pada saat itu, selera humor masyarakat, hingga kondisi sosial-ekonomi orde baru. Seperti cuplikan tutur Suzzanna yang dilayarkan dalam dokumenter ini: Kenapa takut sama (film) horor? Horor itu hiburan yang menyehatkan untuk jantung. 

Suzzanna dalam Suzzanna – The Queen of Blackmagic (2024) masih dapat ditemui di Amphitheater Taman Budaya Yogyakarta pada 8 November 2024, pukul 19.00 WIB.

Diliput oleh Tuffahati Athallah pada 3 November 2024. (Ed. Vanis)