Laporan Penyelenggaraan Festival Film Dokumenter 2022

— Berita
FFD 2022

Festival Film Dokumenter (FFD) merupakan salah satu program Forum Film Dokumenter yang berfokus pada pembangunan ekosistem dokumenter dengan memanfaatkan ruang ekshibisi dan diskusi yang inklusif. Setelah dua tahun sebelumnya diselenggarakan secara daring, tahun ini FFD kembali diselenggarakan secara langsung di delapan titik lokasi dengan Gedung ex Bioskop Permata sebagai tempat penyelenggaraan utama. FFD 2022 berlangsung selama enam hari terhitung sejak 14–19 November 2022. Tahun ini, FFD menawarkan program yang tidak hanya berfokus pada perkembangan film dokumenter, tetapi juga pengelolaan ruang diskusi dan pertemuan interaktif yang diharapkan dapat menjadi ruang untuk mengelola dan mendistribusikan pengetahuan dan perspektif melalui medium dokumenter.

Pada FFD 2022, terdapat total 411 film pendaftar yang berasal dari 46 negara produksi. Negara produksi terbanyak meliputi Indonesia, Prancis, Taiwan, Polandia, dan Jerman. Di Indonesia, 5 provinsi film pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

 

Film pendaftar melalui tahap seleksi oleh komite seleksi yang terdiri dari 12 orang dengan latar belakang sebagai praktisi film, pengamat, dan akademisi. Film-film lolos seleksi dikategorikan dalam program kompetisi dan non-kompetisi dengan sebaran sebagai berikut: Program Kompetisi Dokumenter Panjang Internasional terdiri dari 8 film, Program Kompetisi Dokumenter Panjang Indonesia terdiri dari 3 film, Program Kompetisi Dokumenter Pendek terdiri dari 8 film, Program Kompetisi Dokumenter Pelajar terdiri dari 3 film, Program Non-Kompetisi: Lanskap terdiri dari 9 film, Program Non-Kompetisi: Spektrum terdiri dari 8 film, Program Non-Kompetisi: Perspektif terdiri dari 6 film, dan Program DOC Interactive terdiri dari 4 film. Baca liputan penerima anugerah program kompetisi FFD 2022 di sini. 

Terdapat total 57 film dalam 44 slot pemutaran yang ditayangkan di beberapa lokasi pemutaran, yaitu Gedung ex Bioskop Permata, IFI-LIP Yogyakarta, dan Bioskop Sonobudoyo. Sebanyak 19 sesi tanya-jawab seusai pemutaran telah diselenggarakan. Sesi ini dihadiri oleh pembuat film dan dipandu oleh moderator dari komite seleksi atau perwakilan tim program FFD 2022.

Selama penyelenggaraan FFD 2022, total sebanyak 2.841 pengunjung turut serta dalam penyelenggaraan program selama 6 hari. Keseluruhan pengunjung terhitung berdasarkan kehadirannya sebagai penonton film, pengunjung acara pembukaan, penutupan dan penganugerahan, peserta DOCTALK, dan peserta DOC Forum. Dari total tersebut, terhitung 84,2% pengunjung berdomisili di DI Yogyakarta dengan sebaran domisili antara lain Kota Yogyakarta, Bantul, Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul. Sebaran daerah domisili lainnya adalah sebagai berikut: Jawa Tengah (meliputi Solo, Klaten, Semarang, Magelang, Boyolali, Kendal, Karanganyar, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Temanggung, Tegal, Wonogiri, dan Pekalongan) sebanyak 7%; DKI Jakarta sebanyak 3,9%; Jawa Timur (meliputi Bojonegoro, Malang, Blitar, Surabaya, Boyolali, Kediri, dan Mojokerto) sebanyak 2.7%; dan Jawa Barat (meliputi Ciamis, Bogor, Bandung, Depok, dan Subang) sebanyak 2,2%. Adapun sebaran daerah lainnya meliputi Banten, Papua, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Inggris, Jerman, Jordania, dan Australia adalah sebanyak 4,4%. 

Dari keseluruhan data tersebut, terdapat lima kategori kelompok umur pengunjung FFD 2022. Adapun sebarannya adalah sebagai berikut: kategori umur 10–17 tahun sebanyak 2,6%, kategori umur 18–25 tahun sebanyak 63%, kategori umur 26–35 tahun sebanyak 26,1%, kategori umur 36–50 tahun sebanyak 6,9%, dan kategori umur lebih dari 50 tahun sebanyak 1,3%. 

Dari data yang diperoleh selama penyelenggaraan festival, didapati profesi pengunjung yang beragam. Adapun dari total 2.841 pengunjung, terdapat lima kategori profesi yang mendominasi, meliputi 49,7% adalah mahasiswa, 7,4% adalah pelajar, 7% adalah praktisi seni, 5,8% adalah pekerja lepas, dan 4,8% adalah pembuat film. Selain itu, terdapat sebaran profesi meliputi pengajar, peneliti, karyawan swasta, arsiparis, ibu rumah tangga, jurnalis, wiraswasta, dan praktisi film dalam kategori lain-lain sebanyak 25,2%. Adapun yang termasuk dalam profesi praktisi seni meliputi seniman rupa, musisi, fotografer, kurator seni, illustrator, desainer grafis, dan animator; sedangkan yang termasuk dalam profesi praktisi film meliputi film ekshibitor, peneliti film, distributor film, programmer festival film, dan kritikus. 

Berdasarkan sebaran data pengunjung FFD 2022, 45,3% di antaranya bergender perempuan, 53,5% bergender laki-laki, dan 1,2% bergender non-biner.

Total sebanyak 83 tamu yang terdiri dari pembuat film, juri, pembicara program DOCTALK dan DOC Forum, rekan pengelola program, dan peserta lokakarya hadir sepanjang penyelenggaraan festival. Adapun sebaran domisili tamu FFD adalah sebagai berikut: dari Indonesia (meliputi Aceh, Bali, Blitar, Bojonegoro, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jambi, Jayapura, Kupang, Padang, Palu, Purbalingga, Purwokerto, Singkawang, Solo, dan Sumbawa) sebanyak 87,1%; dari Singapura, Jepang, dan Malaysia sebanyak 3,2%; dan dari Filipina dan Thailand sebanyak 1,6%.

Tahun ini, untuk pertama kalinya dilaksanakan aktivasi program lokakarya intensif bertajuk DOC Forum dengan target komunitas film dari berbagai wilayah Indonesia. DOC Forum berfokus pada wacana mengenai perkembangan pengetahuan, praktik medium, dan kerja-kerja jaringan dalam medium dokumenter. Terdapat beberapa agenda diskusi yang diampu oleh praktisi seni dan film yang dilaksanakan di GAIA Cosmo Hotel sepanjang perhelatan FFD 2022. Seluruh rangkaian DOC Forum meliputi pembahasan mengenai pertumbuhan ekosistem dokumenter, pemanfaatan dan pemetaan kerja-kerja di balik ekshibisi dokumenter melalui festival, keterkaitan ruang ekshibisi dengan kota penyelenggaraan, pola relasi dalam ekosistem dokumenter dan pemanfaatannya, dinamika yang hadir dalam pembuatan dan pengelolaan produksi dokumenter, dan ketersinambungan ruang dokumenter dan aktivasinya. 

Adapun peserta DOC Forum FFD 2022 adalah sebagai berikut: komunitas Aceh Documentary (Aceh), Sumbawa Cinema Society (Nusa Tenggara Barat), Komunitas Film Kupang (Nusa Tenggara Timur), Papuan Voices (Papua), Festival Film Purbalingga (Jawa Tengah), ISI Padangpanjang (Sumatera Barat), Komunitas Film Jambi (Jambi), Canopy Pontianak (Kalimantan Barat), Forum Sudut Pandang Sinekoci (Sulawesi Tengah), Solo Documentary (Jawa Tengah), Komunitas Film Tulungagung (Jawa Timur), dan Rumah Alternatif Ebhoma Bojonegoro (Jawa Timur). 

FFD 2022 juga menyelenggarakan program diskusi publik dan presentasi yang dibuka untuk umum bertempat di Sagan 20, ISI Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma. Program bertajuk DOCTALK berfokus pada pembahasan spesifik mengenai perkembangan dokumenter melalui berbagai perspektif. Terdapat 7 sesi diskusi DOCTALK, antara lain, Alternative Distribution of Documentary Film; Incompleteness; Now is the Past – My Father, Java, and Phantom Films; Documentary Film & Festival Programming in SEA; Film, Archives, and Memories as a Process to Heal the Wounds of the World; Networking in Indonesia Documentary Film Production; dan Storytelling and Creative Documentary.

Selama penyelenggaraan, total terhitung 133 peserta telah mengikuti program DOCTALK. Sebanyak 67,7% peserta berdomisili di DI Yogyakarta meliputi Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul; 6,8% peserta berdomisili di Jawa Tengah meliputi Semarang, Solo, Magelang, dan Jepara; 5,3% peserta berdomisili di Jawa Barat meliputi Kuningan, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Bandung; 5,3% peserta berdomisili di DKI Jakarta; 3.8% peserta berdomisili di Aceh (Banda Aceh); dan 11,3% peserta dalam kategori lain-lain meliputi Australia (Canberra), Banten (Tangerang), Jambi, Jawa Timur (Malang dan Nganjuk), Nusa Tenggara Timur (Kupang), Kalimantan Barat (Pontianak), dan Sumatera Barat (Padang Panjang). Dari sebaran data tersebut, sebanyak 61,7% peserta menempati kategori umur 18–25 tahun, 24,8% di kategori 26–35 tahun, 10,5% di kategori 36–50 tahun, dan 3% di kategori umur lebih dari 50 tahun. 

Dari 133 peserta DOCTALK, sebanyak 62,4% merupakan mahasiswa; 9% merupakan pembuat film yang meliputi sutradara, produser, dan sinematografer; 7,5% merupakan praktisi film yang meliputi distributor film, programmer film, dan ekshibitor film; 6,8% merupakan karyawan swasta; 6% merupakan dosen; dan 8,3% dalam kategori lain-lain yang meliputi praktisi seni (penari, artis visual, dan musisi), pekerja lepas, dan arsiparis

Tahun ini, FFD 2022 diselenggarakan oleh 98 panitia yang terdiri dari 30 personalia dan 68 volunter yang tidak termasuk dengan rekan tim produksi sebanyak 12 orang dan rekanan seniman sebanyak 2 orang. FFD 2022 menjaring volunter dengan cara pendaftaran umum dalam rentang waktu 1 minggu terhitung sejak 2–7 Oktober 2022. Adapun sebaran asal universitas volunter FFD 2022 adalah sebagai berikut:

Dari total 68 volunter yang terlibat, terhitung 26,1% di antaranya berasal dari Universitas Gadjah Mada; 8,7% berasal dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta; 7,2% berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan; 5,9% berasal dari Universitas Amikom Yogyakarta; dan 44,9% berasal dari sebaran berbagai universitas meliputi AKRB Yogyakarta, MMTC Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, dan UPN Veteran Yogyakarta.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan FFD 2022 tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak yang hadir sejak sebelum hingga setelah penyelenggaraan. Kami berterima kasih pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia; Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta; BFI Finance; Pura Pakualaman; Institut Français Indonesia; In-Docs; Program Magister Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma; Kamisinema; dan para mitra akomodasi meliputi GAIA Cosmo Hotel, Puri Pangeran Hotel, dan Sagan 20. Kami juga berterima kasih pada seluruh rekan, partisipan, volunter, dan pengunjung yang telah menjadi bagian dari penyelenggaraan festival tahun ini.  Sampai jumpa di FFD 2023!