Yogyakarta, 15 November 2022 – Hari ini merupakan rangkaian acara pertama program DOC Forum Festival Film Dokumenter 2022. DOC Forum merupakan program lokakarya intensif yang diikuti oleh 13 komunitas film dokumenter dari beberapa wilayah di Indonesia. Pada pertemuan hari ini, topik diskusi intensif membahas tentang ekosistem film dokumenter secara definitif dan bagaimana praktik-praktik turunannya. Bertempat di GAIA Cosmo Hotel, diskusi berjalan dengan dinamis. Pada kesempatan ini, narasumber yang hadir untuk memantik diskusi adalah Vivian Idris, selaku perwakilan dari Badan Perfilman Indonesia dan Zakiah yang wakil direktur In-Docs.
Pembahasan dimulai dari apa saja yang menjadi variabel penopang ekosistem film itu sendiri. Utamanya, ada enam butir yang sepatutnya saling bersinergi untuk menciptakan ekosistem yang seimbang; antara lain: edukasi, produksi, distribusi, apresiasi, ekshibisi, dan pengarsipan. Keenam butir ini harus berjalan beriringan dan saling menopang. Setelah pembahasan mengenai ekosistem film dokumenter, Alia Damaihati, selaku Direktur Program FFD, mengajak para peserta DOC Forum untuk memperkenalkan diri dan menceritakan bagaimana ekosistem film di daerah masing-masing komunitas berasal. Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan insight akan adanya pluralisme ekosistem film dokumenter Indonesia. Peserta DOC Forum turut antusias dalam memberi gambaran mengenai ekosistem film masing-masing. Harapannya, dengan mengurai aspek individu dari film tiap daerah, peserta bisa mendapatkan acuan sehingga dapat menggerakkan roda ekosistem film di Indonesia.
Setelahnya, peserta diberi pemetaan mengenai ekosistem film. Bagian diskusi ini memetakan masalah apa saja yang dapat ditemui di dalam keenam butir ekosistem film. Proses pemetaan diikuti oleh semua peserta forum. Adanya saling lempar pendapat dan pertanyaan forum semakin menghidupkan diskusi. Diskusi tertutup ini bertujuan untuk saling berbagi pengalaman dan bonding untuk ekosistem film dokumenter yang lebih baik kedepannya.
Rangkaian acara DOC Forum akan terus berlanjut hingga tanggal 19 November 2022. Lokakarya ini akan membahas perihal dinamika produksi hingga distribusi dokumenter Indonesia yang akan dipimpin oleh jajaran panel yang terdiri dari para praktisi dan peneliti dokumenter yang berasal berasal dari Indonesia hingga internasional.