How to Say Something Without Speaking

Catatan Program

Di Asia Tenggara, membicarakan secara langsung dan mengkritik pihak berwenang dapat dikenai tuntutan hukum. Untuk mengatasi hal ini, kami belajar untuk berbicara seputar suatu subjek, merujuknya, dan membentuknya, tanpa harus membahasnya secara langsung. Program kami, How to Say Something Without Speaking, (lit. Cara Mengatakan Sesuatu Tanpa Perlu Bicara) menyatukan film-film dari seluruh kawasan yang mengkaji dan mengusulkan beragam metode tentang cara menyuarakan diri dan hak tanpa mengorbankan keselamatan kita.

Dikembangkan sebagai bagian dari lokakarya pemrograman film Teka-teki Sinema yang diselenggarakan oleh FFD awal tahun ini, kami membahas lebih lanjut posisi para saksi sejarah. Di era genosida yang disiarkan langsung, perang, dan doom-scrolling yang tak masuk akal, apakah menjadi saksi saja masih cukup? Dalam konteks ini, kami secara khusus tertarik pada efek haptik suara, yang menuntut penonton untuk terlibat melampaui penglihatan dan terlibat dalam film secara fisiologis. Dengan memusatkan suara haptik, kami mengusulkan cara untuk terlibat dengan film melampaui penglihatan dan memasuki totalitas pengalaman sensorik menuju keterlibatan kembali dengan dunia kita.

Pengelola Program

Sasha Han

Sasha Han berusaha untuk mengkristalkan efek-efek yang sulit ditangkap dari proses melihat melalui bahasa. Secara umum, ia tertarik pada peredaran gambar di Asia Tenggara dan potensinya sebagai bentuk perlawanan. Ia pernah menjadi bagian dari laboratorium kritikus di Locarno, Far East, dan Festival Film Internasional Singapura. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan oleh Asian Film Archive, Documentary Magazine, Film Comment, MARG1N Magazine, Mekong Review, MUBI Notebook, dan Singapore Film Society.

Shelma Feraniza

Sebagai seorang penggemar film yang gemar menjelajahi seni, budaya, dan kreativitas, Shelma Feraniza menghabiskan waktunya dengan berpartisipasi dalam proyek dan acara yang berkaitan dengan film. Ia berupaya untuk memperdalam pemahaman tentang sinema dan berbagi apresiasi film dengan khalayak yang lebih luas.

Yosua Imantaka

Yosua Imantaka adalah staf program di In-docs, sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan ekosistem film dokumenter Asia. Ia terlibat dalam Docs by the Sea, sebuah laboratorium dan forum film dokumenter yang berbasis di Indonesia, sembari turut serta dalam program festival film dan pemutaran film komunitas.