Festival Film Dokumenter 2019
- Pengantar Festival
Sejak dimulai tahun 2002, Festival Film Dokumenter (FFD) sudah menjadi program utama yang diselenggarakan oleh Forum Film Dokumenter. Festival ini menempati fungsi ekshibisi, apresiasi, sekaligus edukasi pada ekosistem dokumenter Indonesia. Festival ini sekaligus menjadi program tutup tahun bagi program ASIADOC dan The Feelings of Reality, yang sama mengemban misi edukasi dan eksplorasi. Hal ini kami rasa cocok sebagai suatu implementasi dari semangat “Merekam yang Tersisa, Mencari yang Tersembunyi, Menemukan Kearifan Semesta” (Recording the Remnants, Searching for the Unseen, Finding Insight). Sebuah landasan bagi kami untuk membaca peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita dan merangkumnya dalam programprogram yang kami hadirkan pada tahun ini.
Film-film dalam program Kompetisi tentu akan menyajikan berbagai perspektif kritis melalui cara tutur kreatif dari filmmaker, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Program Perspektif membuka ruang diskusi bagi kita untuk melihat palung terdalam di dunia, yaitu pikiran kita, dan secara khusus akan membahas wacana kesehatan mental serta konteks yang melingkupinya. Program Etnografi Indrawi dan The Feeling of Reality mencoba mengulik pengalaman indrawi penonton dengan ekshibisi yang akan memberikan pengalaman yang berbeda. Spektrum akan menyajikan sisi kreativitas dokumenter melalui animasi–yang tentunya selalu menantang pemahaman kita mengenai representasi realitas dalam dokumenter. Serta, masih banyak program lain yang akan menyajikan berbagai pengalaman kolektif dari berbagai daerah dan negara yang tentunya bisa kita jadikan wadah untuk berdiskusi secara merdeka.
Pada tahun ke 18 ini, kami ingin FFD menjadi platform yang setara dan aman bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Sejak saya bergabung di tahun 2011, FFD selalu menjadi wadah kreatif dan lahan belajar bagi siapa saja yang ingin bergabung di dalamnya. Kami ingin FFD menjadi satu ruang aman, inklusif, dan setara. Sebuah ruang di mana kita semua bisa secara merdeka berdiskusi dan menyuarakan pendapat; sebagai sebuah suaka yang jauh dari persekusi, stigma, maupun tindak diskriminatif lainnya.
Menonton dokumenter di FFD di bulan Desember seakan sudah menjadi ritual untuk kilas balik. Untuk membantu kita merefleksikan berbagai hal yang terjadi selama kurun waktu satu sampai dua tahun belakangan. Tahun ini kami kembali menghadirkan beragam diskursus serta hal-hal baru yang ingin kami bagi bersama publik.
Kami secara khusus berterima kasih untuk semua partner yang telah turut serta mendukung pelaksanaan festival ini. Dukungan ini merupakan optimisme bagi kami bahwa dokumenter terus memberi sumbangsih pada masyarakat kita hari ini.
Henricus Pria

- Auditorium IFI-LIP, Kedai Kebun Forum
- 1-7 Desember 2019
- Trailer/teaser festival
- Unduh katalog
- Dokumentasi foto
Penghargaan
- Dokumenter Panjang Internasional Terbaik
- Jury Special Mention
- Dokumenter Panjang Indonesia Terbaik
- Jury Special Mention
- Dokumenter Pendek Terbaik
- Jury Special Mention
- Dokumenter Pelajar Terbaik
- Jury Special Mention
Patron

Karolina Lidin

Thomas Barker

Nia Dinata

Lau Kek Huat

Amelia Hapsari

Shin Eun-Shil

Tonny Trimarsanto

Fransiska Prihadi

Aditya Ahmad

Jesse Cumming

Aryo Danusiri

Dag S Yngvesson

Yulika Anastasia

Lasja F. Susatyo

Luviana Ariyanti

Vania Adeline Cahyadi

Sarah Salsabila Shafiyah

Farchany Nashrulloh

Diva Suukyi Larasati

Sekar Ayu Kinanti

Adrian Jonathan Pasaribu

Raksa Santana

Bayu Widodo

Alia Swastika

Arman Dhani

Lau Kek Huat

Nia Dinata

Rosalia Namsai Engchuan

Ibrahim Hanif

Kartika Pratiwi

Pahlawan Bimantara
