Festival Film Dokumenter 2004

  • Lonceng Kebersamaan yang Terus Berdentang

    Satu tahun yang lalu, di salah satu sudut kota Yogyakarta, di gedung tua Benteng Vredeburg, saat lonceng kebersamaan mulai berdentang di malam bulan Desember.

    Sejujurnya, malam itu kami bertekad untuk kembali bertemu. Menggemakan kembali lonceng yang sama, di tahun berikutnya. Melihat kembali jejak perjalanan FFD adalah seperti menjawab pertanyaan dengan pertanyaan baru. Sejujurnya, FFD bukanlah sesuatu yang dimulai dengan konsep dan pemikiran yang matang, festival in tidak dilahirkan oleh orang-orang yang hebat dengan perencanaan yang mantap.

    Tidak, FFD bukan bentuk jadi semacam itu, sampai hari ini. FFD sungguh bermula dari sekadar saling cakap di antara beberapa kawan, yang gelisa dengan berbagai hal, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan media, televisi, dan film. Kegelisahan itu kemudian menemukan muaranya pada satu gugus pemikiran: film dokumenter. Begitulah, masih dalam lingkup yang sangat terbatas, gagasan atas apa yang dinamakan film dokumenter itu mewujud pada ide untuk melaksanakan sebuah festival, di mana orang-orang bisa belajar dan berbagi, tempat orang-orang boleh melihat, menemukan, membuat alternatif-alternatif dengan apa yang dinamakan film alternatif. Dengan hanya berbekal semangat dan kenekatan, FFD pertama dilaksanakan pada September 2002. Entah apa yang terjadi, FFD pertama ini berhasil mengundang banyak orang dari berbagai daerah, dari berbagai latar belakang, dari berbagai lembaga dan institusi untuk ikut terlibat dan berperan serta. Kompetisi film berhasil menjaring peserta-peserta yang jauh di luar perkiraan kami.

    Yang membuat kami sangat berbesar hati, orang-orang yang bagi kami adalah tokoh penting yang sangat berkompeten dalam bidangnya memberikan support dan kerja sama yang sangat membesarkan hati. Demikian juga dengan lembaga-lembaga dan berbagai institusi, yang kerja samanya sungguh melegakan. Tentu saja, senior-senior di lingkungan kami sendiri yang membuat kami tidak mampu mengelak dari “beban” yang tiba-tiba dianugerahkan kepada kami: bahwa FFD harus dilaksanakan kembali tahun dean, bahwa FFD harus dapat dilaksanakan setiap tahun sehingga dapat dijadikan sebagai tempat bagi banyak orang untuk belajar, untuk berbagi, untuk berekspresi, untuk menjawab kegelisahan-kegelisahan, untuk menemukan kegelisahan-kegelisahan baru.

    Demikianlah, dengan segala kenekatan, dengan sekian trial and error, dengan berbagai kekurangan, juga dengan banyak perbaikan dan peningkatan–antara lain dengan program-program nonkompetisi, FFD dilaksanakan untuk yang kedua kalinya di tahun 2003. Ada banyak catatan yang kami simpan dari pelaksanaan kedua ini, ada banyak letih, ada banyak asa, ada banyak hal yang menggelisahkan kami. Tapi tiba-tiba kami telah berada di tahun berikutnya, festival berikutnya: FFD 2004.

    Apa dan bagaimana FFD 2004 ini, kami sendiri hanya bisa berharap yang baik dan indahlah adanya. Dan, setiap sampai pada tapak yang demikian, kembali kami akan tersenyum: FFD ini bukan tentang kami, FFD ini bukan milik kami. Ini adalah muara dari kegelisahan siapa saja, yang akan mendapat jawaban dari siapa saja. Dan dentang kebersamaan kembali menghampiri kami. Betapa sayup dan jauh pada mulanya, tetapi kian lama kian bergema, kian lama kian dekat jaraknya, kian ke sini kian nyaring nyanyinya.

    Dan kami pun bahagia, semoga juga Anda semua.

  • Benteng Vredeburg, Auditorium IFI-LIP
  • 13–18 Desember 2004
  • Unduh katalog

Penghargaan

Patron

Alain Compost

Pembicara

Katinka van Heeren

Pembicara

Garin Nugroho

Juri, Pembicara

PM Laksono

Juri, Pembicara

Seno Gumira Ajidarma

Juri

Statistik

0
Film diputar
0
Mitra