The Last Geisha: Re-Creation

Deskripsi
Berangkat dari ketertarikan terhadap promosi pariwisata Jepang yang menggunakan geisha dan budaya ramah tamah yang banyak ditemukan di bandara-bandara Jepang, Hydroblast (Shingo Ota, Kyoko Takenaka) melahirkan The Last Geisha: Re-Creation. Budaya geisha telah memudar di sebagian besar wilayah Jepang, sedangkan mereka sendiri memiliki kritik terhadap budaya tersebut. Mereka berusaha mengikuti tata cara belajar menjadi geisha selama beberapa waktu dengan seorang geisha terakhir yang tinggal di Kinosaki.
Karya ini merupakan dokumentasi perjalanan belajar mereka yang merangkum kritik dan afeksi mereka terhadap budaya geisha. Lebih jauh lagi, Hydroblast juga membicarakan tentang apa itu akting dan pemeranan serta gerak dalam tari. Dibawakan dalam bentuk pertunjukan yang memadukan teater, dokumenter, musik, dan tari, Hydroblast bekerja bersama musisi kontemporer Kazuhisa Uchihashi yang tampil secara langsung di atas panggung.
The Last Geisha: Re-Creation pertama kali ditampilkan di Festival d’automne Prancis pada 2024, dan setelahnya telah ditampilkan beberapa kali di beberapa festival pertunjukan di Jepang.
Foto ©︎ Igaki Photo Studio & Toyooka Theatre Festival 2025
Pementasan ini didukung oleh

Jadwal
Pemutaran 1
11 November 2025, 19:30 WIB
Kredit

Hydroblast
Didirikan tahun 2019 oleh sutradara film dan aktor Shingo Ota, Hydroblast adalah sebuah kolektif yang berfokus pada pembuatan karya film dan teater. Pada 2022, aktor Kyoko Takenaka bergabung dengan Hydroblast sebagai produser. Berbasis pada pendekatan dokumenter, mereka menentukan peran berdasarkan proyeknya, dengan tujuan menciptakan karya melalui sudut pandang yang beragam. Karya mereka meliputi Watashitachi ni yurusareta tokubetsu na jikan dan Fragile, keduanya disutradarai oleh Ota, serta pertunjukan teater The Last Geishas: Re-Creation dan Care and Acting.