Munir dan teman-temannya sangat senang bermain rapa’i (alat musik tradisional). Namun, keinginan itu terhalang karena mereka tidak diizinkan warga di kampungnya untuk bermain rapa’i disebabkan usia mereka yang masih terlalu kecil. Munir dan kawan-kawan berusaha mencari cara agar mereka bisa bermain rapa’i.