“Tekan pesan Anda dengan cara hubungi ke bintang nomor tujuan, karena nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.”
Sarah sedang sibuk memproduksi film di kampus bersama rekan-rekannya ketika tsunami menghantam Palu, kampung halamannya, pada September 2018 lalu. Kedahsyatan gelombangnya yang sempat mencapai setinggi 11 meter itu tak hanya mampu merobohkan bangunan, tetapi juga berhasil meruntuhkan sinyal–jaringan. Sarah kesulitan menghubungi kedua orangtuanya. Arus berita yang simpang-siur di internet menambah runyam pikirannya. Resah–gelisah membuatnya terjaga hingga bermalam-malam lamanya.
Begitu Ibunya berhasil menghubungi, pertanyaan yang pertama terlontar justru adalah, “Masih ada uangmu, Nak?”. Sarah tak habis pikir; ia menjawab tegas, “tak usah.”.
Sarah Adilah merupakan seorang mahasiswi rantau asal Palu yang tengah berkuliah di Banten. Bencana tragis yang menimpa kampung halamannya empat tahun lalu menyentil aspirasinya untuk membuat film dokumenter mengenai mitigasi bencana alam tsunami. Bersama Dwi Revaldy, seorang teman kampus yang juga berasal dari Palu, mereka mengunjungi Kawasan Wisata Tanjung Lesung, Anyer, Banten untuk mulai mengumpulkan data.
Seperti yang diketahui, kawasan Anyer juga sempat diterjang tsunami pada Desember 2018 silam. Lokasinya yang hanya selemparan batu dari tempat rantau, membuat Sarah dan Dwi sepakat menjadikan Anyer sebagai pusat peliputan dan pengambilan gambar bagi film dokumenter mereka. Puing-puing bangunan, keping-keping barang yang meninggalkan kenangan, segera mengepung keduanya begitu menginjakkan kaki di sana.
“Masyarakat di sini ternyata tidak tahu juga (kalau) daerahnya berpotensi tsunami, padahal mereka jelas-jelas tinggal di pesisir.”
Minimnya informasi dan kurangnya sosialisasi mengenai mitigasi tsunami bagi warga yang tinggal di areal pesisir, menjadi keresahan sekaligus bekal motivasi tersendiri bagi Sarah dan Dwi dalam menggarap film dokumenternya. Misi mengedukasi lewat sinema terpatri dalam diri. Ikuti jejak perjalanan meneropong tragedi melalui Pulang dan Berulang (2021).
Ditulis oleh Hesty N. Tyas | Disunting oleh Vanis
Detil Film
Pulang dan Berulang
Sarah Adilah | 13 min | Indonesia | Color | 2021 | PG
Non–Kompetisi: Lanskap
Jadwal Tayang
15 November 2022 | Bioskop Sonobudoyo | 15.00
19 November 2022 | Auditorium IFI-LIP | 13.00