Festival Film Dokumenter 2018

  • Tahun ini merupakan langkah awal dalam perjalanan Festival Film Dokumenter untuk menemukan esensinya. Perjalanan ini tentu saja bukanlah percobaan pertama dan tidak dimulai dari nol. Tujuh belas tahun bukanlah waktu yang sikat untuk melakukan eksperimentasi dalam merumuskan, tantangan-tantangan yang ditemui membangun formulasi tentang sebuah festival film yang ideal. Waktu terus berjalan dan orang-orang terus berubah, sebagaimana dengan realita dalam dunia perfilman dokumenter. Festival hari ini adalah akumulasi usaha yang berkesinambungan, dari inisiasi sekelompok individu berbeda latar belakang; yang mencoba menelusuri jejak dan menyusun sepotong demi sepotong batu bata untuk bangunan pondasi mimpi, tentang ruang pengetahuan dalam Festival Film Dokumenter.

    Merekam yang tersisa, mencari yang tersembunyi, menemukan kearifan semesta.

    Rangkaian kata-kata tersebut dibayangkan mampu mewakili kerja kerja kami melalui medium film dokumenter. Dikoinkan oleh para pendahulu, selama beberapa waktu kalimat tersebut sempat terabaikan dan nyaris terlupa. Tercetak dalam sebuah poster yang terpajang di dinding kantor kami, kalimat tersebut kami hadirkan sebagai sebuah pengingat.

    Nuansa kontemplatif festival tahun ini mengajak kita untuk mempertanyakan banyak hal. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat disimpulkan ke dalam: apa tujuan kita sebagai sebuah organisasi dan bagaimana festival ini memenuhi tujuan tersebut?

    Tidak seperti edisi-edisi festival di tahun-tahun sebelumnya, festival tahun ini hadir tanpa tema, tanpa kata-kata besar terpajang di halaman depan. Setiap program berdiri sebagai respon atas dinamika sosial, tanpa dibatasi tema festival. Setiap program lebih leluasa dalam menangkap geliat, sekaligus suara-suara yang termarginal dan terbungkam.

    Kata kunci yang menggarisbawahi program-program kami adalah “edukasi”. Edukasi dalam hal ini tidak dimaknai secara sempit sebagai festival yang membawa pendidikan sebagai kontennya, melainkan dalam semangat menciptakan ruang publik untuk saling belajar. Kami percaya dokumenter adalah medium yang dapat menyampaikan banyak hal dan menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas. Dokumenter merupakan kombinasi unik disiplin dalam mengungkap fakta dan seni penceritaan sinematik.

    Fokus kami terhadap edukasi tidak pernah soal pengagung-agungan ilmu pengetahuan. Tetapi bagaimana menjadi terbuka untuk berbagi dan berdiskusi; untuk menciptakan dialog; untuk menanam bibit perubahan untuk kebaikan yang lebih besar. Bagaimanapun, edukasi adalah pendaulatan pikiran dan hati dalam menghadapi pesatnya perubahan zaman, untuk masa depan yang lebih baik. Menghadapi jalan yang terbentang di depan, kami hanya dapat terus melangkah dengan kejujuran dan integritas.

    Sebuah festival bukan merupakan pekerjaan satu orang. Kami ingin berterima kasih terhadap para pendiri organisasi: penyelenggara, generasi ini dan generasi terdahulu; pembuat film; partner kami, dan seluruh penonton yang setia mendukung Festival Film Dokumenter.

     

    Ukky Satya Nugrahani

Penghargaan

Patron

Vivian Idris

Juri

Jason Iskandar

Juri

Alexander Matius

Juri

Firman Fajar Wiguna

Pembuat Film

Fan Wu

Juri

Mandy Marahimin

Juri

Aryo Danusiri

Juri

Lita Andiyani

Pembuat Film

Makiko Wakai

Juri

Bonnie Triyana

Juri

Nicolas Boone

Juri

Mahardika Yudha

Pembuat Film

Hizkia Yosias Polimpung

Pembicara

Agnese Cornelio

Pembuat Film

Duan Pei Yau

Pembuat Film

Yuda Kurniawan

Pembuat Film

Kim So-Young

Pembuat Film

Linda Nursanti

Pembuat Film

Manshur Zikri

Pembuat Film

Chris Fujiwara

Mentor

Agnes Michelle

Pembicara

Adrian Jonathan Pasaribu

Mentor

Prihatmoko Moki

Seniman Kolaborator

Agnes Michelle

Pembuat Film

Sebastian Winkels

Pembuat Film

Lisabona Rahman

Mentor

Rival Ahmad

Pembicara

Chris Fujiwara

Pembicara

Hardiwan Prayogo

Pembicara

Hizkia Yosias Polimpung

Pembicara

Statistik

0
Film pendaftar
0
Film diputar
0
Pengunjung
0
Volunteer
0
Mitra