Festival Film Dokumenter 2006

Kali yang kelima festival ini digelar. Masih di penghujung tahun dan dengan semangat yang sama, keras kepala untuk menjaga kelangsungan festival. Di tahun yang ke lima ini FFD 2006 menggelar 6 hari pemutaran film dokumenter nasional dan internasional, 3 kali workshop, 3 diskusi, 2 presentasi dari Yunnan Multi Culture Visual Festival (YUNFEST), Appalshop, Ragam Media Network dan Jaringan Video Komunitas Indonesia, serta 1 hari penuh participatory video.

Tahun in program kompetisi Festival Film Dokumenter mengundang seorang pembuat dan penggiat film dokumenter berkebangsaan Australia, Curtis Levy, untuk duduk sebagai juri dan ikut menilai film-film kompetisi. Bukan hanya sekedar mengundang, tetapi juga berkeinginan agar film-film peserta kompetisi bisa dihadapkan dengan sudut pandang yang luas, selain untuk memperluas jaringan dan menambah apresiasi terhadap film-film peserta kompetisi. Sebagaimana komitmen awal kami untuk membuka ruang apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat tidak hanya pada insan perfilman semata, maka kami tetap membuat sesi khusus penjurian komunal dengan penghargaan khusus juri komunal yang diapresiasi oleh para remaja dan siswa-siswi SMU dari beberapa sekolah di Yogyakarta.

54 film telah mengikuti seleksi dan menghasilkan 20 film nominasi dari kedua kategori, pemula dan umum. Luasnya subjek dan tema film yang diangkat oleh para peserta kompetisi serta semakin baiknya teknik penggarapan film kompetisi, maka dapat disimpulkan bahwa film dokumenter berada pada jalur yang benar. Dengan dukungan dari komunitas dan penggiat film maka dapat terbayang jalan yang terbentang lebar bagi film dokumenter Indonesia. FFD 2006 pada intinya masih berusaha meningkatkan kualitas para pembuat film serta pengemasan tema dalam sebuah film. Penguatan ini yang akan membedakan pembuat film dengan masyarakat umum yang sama-sama memegang kamera. Di era digital ini terbuka peluang bagi setiap orang untuk menjadi agen informasi melalui bantuan teknologi digital.

Sambutan dan peran serta dari berbagai pihak dan institusi telah membuat festival ini sekali lagi hidup dan dapat menjadi forum bagi semua orang. Terima kasih atas dukungan penuh semua pihak di festival ini. Selamat datang di Yogyakarta! Selamat menikmati dan berbicara di Festival Film Dokumenter yang kelima.