Resonansi Nusantara

Diskusi Program Kompetisi

Catatan Program

Apa yang hilang atau belum sempat kita bicarakan saat membicarakan musik dalam dokumenter musik di Indonesia? Seni bagian dari utilitas sosial, ekonomi, dan politik, erat berkaitan dengan berbagai konteks peradaban sebuah negara melalui berbagai kebijakan dan kepentingannya. Kepentingan politik memiliki relasi yang kompleks dengan musik. Kebijakan politik dapat membentuk ekosistem bermusik menentukan batas-batas ekspresi dan produksi musik. Namun, musik tidak pernah pasif. Sebagai seni, ia menghadirkan ingatan kolektif pada lokalitasnya. Musik menjadi resistensi dan perlawanan untuk menyatakan kritik, identitas, dan kondisi sosial politik masyarakat.

 

Sesi ini menelusuri bagaimana musik dan politik saling bernegosiasi dalam sejarah Indonesia.

Jadwal

Langgeng Art Foundation
24 November 2025, 15:00 WIB

Bahasa Pengantar

Bahasa Indonesia

Pembicara

Adythia Utama

Sutradara A DISTORTED INDIVIDUAL. (2025)

Adythia Utama adalah sutradara film yang berdomisili di Jakarta. Ia lulus pada 2010 dengan gelar Sarjana Seni dari Institut Kesenian Jakarta, dengan spesialisasi di bidang dokumenter. Karya-karya audiovisual dan filmnya telah ditayangkan secara internasional.

Linda Ochy

Sutradara Koesroyo: The Last Man Standing (2024)

Linda Ochy berkiprah sebagai publisher dan produser film. Salah satu karyanya, Membicarakan Kejujuran Diana (2021), meraih penghargaan Film Cerita Pendek Terpilih Piala Maya 2021 dan Penghargaan Akhir Juri untuk Film Cerita Pendek FFI 2021. Karya terbarunya sebagai sutradara adalah dokumenter Koesroyo: The Last Man Standing (2024).

Moderator

Wok The Rock

Seniman

Wok The Rock adalah seniman dengan praktik yang melintasi ranah visual, bunyi, dan relasi sosial. Ia mengeksplorasi kerja-kerja kolaboratif, eksperimental, dan lintas disiplin dalam berbagai kegiatan artistik yang terbuka dan berkelanjutan. Wok merupakan anggota kolektif seni MES 56 serta mengelola label musik Yes No Wave Music. Film dokumenter pendeknya, Wisisi Nit Meke (2023), meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia 2023 sebagai Dokumenter Pendek Terbaik. Ia adalah ko-kurator platform musik GAUNG dan kini menguratori panggung Yes No Klub di Pestapora.