Selembar foto yang muncul dalam adegan film adalah sebuah wormhole yang menghubungkan ruang-waktu sinema dengan ruang-waktu lain yang tidak hadir dalam adegan film yang bersangkutan. Kemunculan foto dalam adegan film serta penggunaannya dalam beragam modus proses produksi artistiknya telah menjadi bagian dari tonggak perjalanan sinema. Terinspirasi dari sebuah foto tahun 1951 karya Lucien Hervé, Wind/Szél (1996), salah satu karya yang dipresentasikan oleh Marcell Iványi dengan sangat baik, menunjukkan apa yang tidak hadir dari foto tersebut. Enam ratus foto Kubah Genbaku dalam 200000 Phantoms (2007) karya Jean-Gabriel Périot yang membuat kita merasakan dilasi waktu.
Sesi ini akan mengulik cara selembar foto didayagunakan (baik dalam mise-en-scène, sinematik, maupun naratif) dalam produksi artistik sinema. Bagaimana seniman foto menggunakan metode fotografisnya sebagai acuan dalam riset artistiknya? Terlebih, bagaimana praktik tradisi fotografis terjadi di produk budaya populer?



