Seorang pembuat film dokumenter sedang menanti kelahiran anak pertamanya di masa pandemi Covid-19. Di sela-sela penantian itu, dia mendapat bantuan jaring pengaman sosial untuk pekerja seni terdampak berupa program Rekam Pandemi yang berujung terciptanya kolaborasi. Dalam prosesnya, dia bertemu dengan seniman dan penyelenggara art fair yang berencana mengadakan pameran. Ia ditawari untuk berkolaborasi membuat produk audio visual sebagai siasat penyelenggaraan di kala pandemi. Di tengah-tengah proses, ibunya yang sudah lama menunggu kehadiran cucu, menderita sakit sirosis dan meninggal. Ia berusaha sebaik mungkin untuk melewati fase-fase kehidupan, kelahiran, dan kematian, yang berlangsung dalam satuan waktu yang sama sembari masih harus menyelesaikan pekerjaan.