The Time After the Rain (2022): Realitas Kehidupan Keras Selepas Hujan Deras

— Ulasan Film
FFD 2023

Takdir tak selalu hadir sesuai dengan harapan, demikian pula dengan kenyataan yang tak melulu sesuai perencanaan.

Premis itulah yang membawa kita menelusuri kisah Mohammed Eihdih sepanjang dokumenter The Time After the Rain (Júlia Girós, Nina Solà, Pol Picas, 2022). Dokumenter ini berusaha mengamati kehidupan penduduk asli Sahara, tepatnya di kamp Boudjour, sebuah kamp pengungsian orang Saharawi yang terletak di antara Maroko dan Aljazair. Kamp tersebut terletak di sebuah “hammada” yang seringkali disebut dengan gurun pasir di padang pasir.

Kondisi gurun pasir yang kering dan terik membuatnya tak pernah mengalami musim hujan. Karenanya, penduduk di sana biasa membangun rumah dengan tanah liat mentah. Namun, ketika badai menerjang, tanah liat yang belum dipanggang membuat rumah-rumah yang dibangun meleleh dan larut terbawa air, membuat rumah-rumah tersebut perlahan runtuh.

The Time After the Rain (2023) mendokumentasikan kehidupan laki-laki pada setiap usia di sana. Dimulai dengan kakek Mohammed yang buta dan terus bernostalgia dengan kehidupannya yang lalu, keponakan Mohammed yang masih kecil yang berlarian bermain di antara reruntuhan dan konstruksi, serta Mohammed Eihdih sendiri yang tumbuh di Sevilla dan akhirnya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kamp Boudjour. Sehari-hari, Mohammed perlahan membangun kembali rumahnya dari bata reruntuhan yang tersisa. Daerah yang jauh dari kota membuat banyak hal menjadi terbatas, termasuk ketersediaan bata untuk membangun rumah.

Realitas hidup yang keras dan berhadapan dengan kondisi geografis yang berat membuat para subjek dalam The Time After the Rain (2023) berusaha memberikan tawaran kenormalan satu sama lain di tengah keras kehidupan. Apapun perjuangan yang harus dihadapi mesti dilalui dengan sabar dan penuh syukur. Mohammed menjadi potret seorang mesti terus berjuang dan berkorban demi keluarganya meskipun, nyatanya, badai akan selalu datang dan putaran roda kehidupan akan terus berulang.

The Time After the Rain (2023) berkompetisi di kategori Kompetisi Panjang Internasional Festival Film Dokumenter 2023. (Ahmad Radhitya Alam) (Vanis/Adinta)

Detail Film

The Time After the Rain (El Tiempo Después de la Lluvia)

Júlia Girós, Nina Solà, Pol Picas | 74 Min | 2022 | Spanyol | Warna | 17+

Jadwal Tayang

12.05 | Gedung ex Bioskop Permata | 13.00 WIB

12.07 | Auditorium IFI-LIP | 13.00 WIB