Estetika dalam film dokumenter tidak sekadar menjadi pilihan teknis atau artistik, tetapi juga merupakan bagian dari upaya membangun jembatan antara rekaan realitas pembuatnya dengan interpretasi penikmatnya. Fungsi estetika sebagai medium yang mengartikulasikan ideologi dan keberpihakan pembuatnya menjadi elemen yang penting untuk ditinjau kemunculannya dalam film dokumenter Indonesia. Melalui pemeriksaan atas peran estetika, ruang refleksi terhadap dinamika antara bentuk dan isi semakin terbuka, menjadikan dokumenter bukan hanya rekaman atas kehidupan manusia, tetapi juga membingkai, menegosiasi, memaknai ulang, serta menantang kenyataan.
Telusur Tutur
Catatan Program
Pembicara

Micko Boanerges
Sutradara Sunshower (2024)
Micko Boanerges (Bangka, 2002) saat ini sedang mengerjakan proyek film kelulusannya di Institut Kesenian Jakarta dengan konsentrasi penyutradaraan. Ia gemar memadukan dokumenter dan fiksi dalam pembuatan film, karena baginya terdapat batas abu-abu antara fiksi dan kenyataan.
Moderator

Dag S Yngvesson
Pembuat Film, Akademisi
Dag Yngvesson adalah seorang pembuat film dan Asisten Profesor sinema dan studi budaya di Universitas Nottingham, Malaysia. Karya ilmiah dan kreatifnya berfokus pada sejarah dan politik bentuk dalam sinema dan media Asia Tenggara. Filmnya, Banyak Ayam Banyak Rejeki (Many Chickens, Lots of Luck, 2021), diputar di Mubi dan di berbagai festival internasional, termasuk FFD. Buku pertamanya, Archipelagic Cinemas: Screening Southeast Asian Modernity, akan terbit pada tahun 2025.