Lanskap

Tak Terpungkiri dan Terlampaui

Membincangkan film-film dokumenter di Indonesia telah melewati berbagai dinamika yang saling menguji, baik pada mediumnya maupun ruang-ruang yang mengapresiasi dokumenter. Perbauran bentuk, bahasa tutur, pendekatan, serta eksplorasi medium telah melampaui tumbuh kembang film-film dokumenter Indonesia hingga saat ini. Film mampu membawa kompleksitas melalui simbol-simbol dan bahasanya sendiri, serta menciptakan interaksi kreatif antara film, peristiwa, dan masyarakatnya. Dokumenter bisa jadi salah satu medium yang absah mengeksplorasi fakta, peristiwa, serta realita masyarakat dengan berbagai perspektif, bentuk, hingga pendekatan yang digunakan pada film-film dokumenter.

Mendefinisikan keberagaman dalam dokumenter adalah hal abstrak, muncul dari berbagai dialektika yang melibatkan persinggungan medium, eksplorasi gagasan, hingga praktik spasialnya. Film-film pada program Lanskap tahun ini menawarkan eksplorasi bahasa sinema lewat berbagai telusur narasi yang kuat. Film panjang yang diproduksi melalui arsip visual dalam Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan, membawa narasi panjang sinema Indonesia yang mewakili keresahan zamannya; serta Tropic Fever yang menyibak jejak rasial dan spasial perkebunan kolonial serta keterkaitannya dengan masyarakat kontemporer, membawa eksplorasi lain dalam perbincangan dokumenter Indonesia saat ini.

Berjuang dan bertahan dari keterpinggiran bisa jadi adalah kehendak absolut yang dinarasikan dalam film Mayday! May day! Mayday!Bara, dan Roda-Roda Nada, yang merekam realita serta lika-liku perjuangan. Sementara keterbatasan atas situasi, dilampaui dengan berbagai cara pada film Kemarin Semua Baik-Baik SajaEnd of The Tunnel, dan Xabi: Sebuah Petualangan Fantasmagoria; serta Pulang dan Berulang yang membawa kita, bukan saja pada narasi cerita yang dibangun dan pendekatan yang dipilih, tetapi juga dialektika spasial yang dihadapi.

Perbincangan tumbuh kembang dokumenter di Indonesia akan senantiasa bergeser dari berbagai konteks bersamaan dengan dinamika yang melingkupi medium dan ekosistemnya.

Rekan Pengelola Program: Arie Kamajaya

2021  —
  29 min  —
  PG
Kurnia Yudha
2021  —
  17 min  —
  PG
Garry Christian
2022  —
  66 min  —
  15+
Yonri Revolt
2021  —
  13 min  —
  PG
Sarah Adilah
2021  —
  76 min  —
  15+
Arfan Sabran
2022  —
  91 min  —
  15+
Yuki Aditya, I Gde Mika
2022  —
  98 min  —
  21+
Yuda Kurniawan
2022  —
  59 min  —
  21+
Mahardika Yudha, Perdana Roswaldy, Robin Hartanto H.
2021  —
  25 min  —
  PG
Nosa Normanda
Login