Karya Komisi
FFD mengajak seniman untuk merespon spirit festival yang terangkum dalam slogan “Merekam Yang Tersisa, Mencari Yang Tersembunyi, Menemukan Kearifan Semesta” dalam bentuk karya yang menjadi identitas visual FFD di tahun 2020 ini. Tahun ini, kami mengajak Candrani Yulis.
Melalui ilustrasi ini saya ingin bercerita bagaimana peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari yang sering saya jumpai. Di mana perempuan sering menghadapi tantangan dalam mengaktualiasikan diri, bekerja dan berkarir. Tantangan tersebut bisa jadi berasal dari nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh masyarakat yang menghadirkan ketimpangan dalam relasi kuasa kehidupan keseharian perempuan.
Film dokumenter, bagi saya, merupakan salah satu sumber pengetahuan dalam menangkap realita kehidupan. Merekam hal yang tersisa dan menemukan yang belum saya lihat sebelumnya. Hadir sebagai salah satu pengingat saya pribadi untuk menjadi perempuan yang berdaya. Manusia utuh yang bermanfaat bagi sesama.
Candrani Yulis lulus dari jurusan Desain Komunikasi Visual – ISI Yogyakarta. Sejak kuliah dia aktif mengikuti sejumlah pameran seni rupa serta menjadi desainer grafis mandiri. Sejumlah proyek desain pernah dia kerjakan, seperti bekerja sama dengan Keraton Yogyakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia. Di tahun 2019, dia juga sempat mengikuti program residensi Seniman Pascaterampil di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Candrani bisa dihubungi melalui surel di sini.